Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Tidak Boleh Hanya Bergantung pada APBN

Selasa, 10 November 2020 14:56 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani membacakan pandangan akhir Pemerintah atas RUU tentang APBN saat rapat paripurna ke-6 masa persidangan I tahun sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemulihan perekonomian Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau instrumen kebijakan makro seperti moneter dan fiskal.

"Kita tidak boleh hanya bergantung kepada APBN atau instrumen kebijakan makro seperti moneter dan fiskal, namun juga harus bekerja keras agar masalah fundamental ekonomi Indonesia, yaitu daya saing, produktifitas, dan peningkatan kualitas SDM harus menjadi fokus kebijakan kita," ujar dia dalam acara bertajuk 'Forum Diskusi Sektor Finansial', Selasa, 10 November 2020.

Baca Juga: Efektivitas Vaksin Pfizer Diklaim 90 Persen, Sri Mulyani: Sentimen Positif

Langkah tersebut, menurut Sri Mulyani, akan menentukan apakah Indonesia akan bisa maju terus ke depan dengan produktivitas lebih tinggi. Termasuk dengan kemampuan menciptakan kesempatan kerja lebih banyak, dan dengan kualitas SDM yang bisa berkontribusi pada pemulihan ekonomi.

Sri Mulyani mengatakan salah satu langkah pemerintah adalah dengan membahas Undang-undang Cipta Kerja. Ia berharap beleid anyar tersebut bisa memberikan banyak sekali kemungkinan baru bagi perekonomian Indonesia.

"Potensi dari UMKM, masyarakat, dan berbagai keinginan melakukan inovasi akan bisa terwadahi secara jauh lebih mudah dan efisien karena debirokratisasi dan regulasi yang akan dipangkas," kata dia.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani mengatakan langkah tersebut ditempuh untuk membuat seluruh potensi UMKM di seluruh sektor dan semua daerah bisa meningkat secara baik. Karena itu, ia berharap dukungan semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang kompetitif dan produktif.

"Sambil kita memperbaiki pondasi ekonomi indonesia seperti kualitas SDM melalui reformasi di bidang pendidikan, kesehatan, maupun jaring sosial menjadi luar biasa penting. Kita akan menggunakan tools seperti APBN dengan tools reformasi struktural," tutur Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan Omnibus Law bertujuan memperbaiki ekosistem investasi Indonesia, mempermudah dan mendorong UMKM, serta mengefisienkan pemerintahan dalam melaksanakan mandatnya. "Ini akan menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi dan menempatkan Indonesia berbeda dengan emerging dan development country lainnya."

Berita terkait

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

4 jam lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

13 jam lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

13 jam lalu

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

23 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

1 hari lalu

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

2 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

2 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya