Joe Biden dan wakilnya, Kamala Harris beserta pasangan masing-masing, saat selebrasi kemenangan pada Pemilu 2020 di hadapan para pendukungnya, di Wilmington, Delaware, AS, 7 November 2020.
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan kemenangan Joe Biden dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat atau Pilpres AS akan berdampak positif bagi pasar obligasi di Indonesia. Menurutnya, periode ketidakpastian yang tercipta pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump tidak akan terulang.
"Terpilihnya Biden akan menstimulasi positif pasar keuangan," katanya saat dihubungi pada Minggu, 8 November 2020.
Menurut dia, sentimen positif tersebut akan berdampak pada kembali masuknya modal asing melalui pasar obligasi Indonesia. Investor memandang volatilitas di pasar obligasi Indonesia sudah rendah setelah pilpres AS rampung.
Dia mengatakan imbal hasil (yield) pasar obligasi Indonesia juga terbilang menarik untuk ukuran tren suku bunga rendah saat ini. Dengan kebutuhan pembiayaan yang besar sebagai bagian dari proses pemulihan ekonomi, penerbitan obligasi akan relatif bertambah di tahun ini.
"Dengan imbal hasil yang masih menarik, hal ini tentu akan mendorong inflow asing untuk kembali masuk," ujarnya.
Menurut data dari laman World Government Bonds, tingkat imbal hasil obligasi Indonesia dengan tenor 10 tahun terpantau di level 6,439 persen. Dalam sebulan terakhir, yield obligasi Indonesia menunjukkan tren penguatan sebesar 54,7 basis poin. <!--more--> Yusuf melanjutkan, ke depannya, pasar obligasi juga akan dipengaruhi sentimen dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang disalurkan pemerintah. Menurutnya, komponen bantuan untuk perlindungan sosial dan UMKM akan membawa perekonomian Indonesia ke arah lebih baik.
Selain itu, proses pemulihan ekonomi, tanpa adanya gelombang kedua virus corona berpotensi berdampak baik pada pasar keuangan. Proses pemulihan ekonomi yang menunjukkan hasil positif di tahun depan, lanjutnya, akan selaras dengan minat investor di pasar obligasi.
Sebelumnya, calon Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengalahkan Donald Trump dalam kontes menuju Gedung Putih dan menjadi presiden terpilih Amerika Serikat ke-46.
Dilansir dari Bloomberg, kemenangan Biden dipastikan setelah dia memenangkan 284 suara elektoral berkat tambahan 20 suara dari Pennyslvania, melampaui 270 suara yang dibutuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan.
Dengan kemenangan ini, pasangan Biden, Senator California Kamala Harris, menjadi wanita kulit hitam dan keturunan India-Amerika pertama yang menjabat sebagai wakil presiden.
Biden juga akan menjadi presiden terpilih tertua dalam sejarah AS dan yang pertama menggulingkan presiden petahana setelah satu masa jabatan sejak Bill Clinton mengalahkan George H.W. Bush pada 1992.
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR
12 hari lalu
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR
Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.