TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan pasar saham dunia, termasuk di Indonesia, pada pekan depan akan menguat menyambut kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS).
Namun demikian, tutur Hans, pasar akan sangat rawan mengalami aksi ambil untung akibat kenaikan yang banyak pada pekan lalu dan potensi sengketa politik di AS. "Resistance IHSG di level 5,381 sampai 5,500 dan Support di level 5,246 sampai 5,161," ujar dia dalam keterangan tertulis, Ahad, 8 November 2020.
Pemilu Amerika Serikat berlangsung 3 November 2020. Dari hasil prediksi perhitungan tidak resmi, kata Hans, menunjukkan Biden berhasil memenangkan pemilu dengan 290 elektoral.
Demokrat berdasarkan prediksi berhasil memenangkan suara di Georgia lagi sejak terakhir kali 1992 dan Arizona sejak 1996. "Pelaku pasar sangat memperhatikan pemilihan presiden karena mempengaruhi kebijakan Amerika Serikat ke depannya," ujar Hans.
Ia mengatakan potensi sengketa pemilu sangat mungkin terjadi. Hal ini tidak lepas dari metode pemilihan umum yang dilakukan, di mana diizinkannya penggunaan pos untuk mengirim surat suara.
Di beberapa negara bagian penting yang menentukan perhitungan suara, Trump telah mengajukan gugatan hukum sehingga menaikkan ketidakpastian pasar. Pemilu yang berakhir di pengadilan dikhawatirkan akan membuat pelaku pasar melakukan aksi ambil untung.