Dibayangi Hasil Pilpres AS, Rupiah Diprediksi Kembali Menguat Hari Ini
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 6 November 2020 08:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah diperkirakan akan ditutup menguat pada perdagangan hari ini. "Rupiah kemungkinan akan dibuka fluktuatif dan menguat 30-200 point namun ditutup menguat sebesar 30-170 point di level 14.330-14.420," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis, Jumat, 6 November 2020.
Pergerakan rupiah diperkirakan akan dipengaruhi faktor eksternal dan internal. Dari faktor eksternal, pasar masih menunggu hasil pemilihan presiden di Amerika Serikat (Pilpres AS). Saat ini, calon presiden Joe Biden masih unggul atas petahana Presiden Donald Trump.
"Harapan bahwa kemenangan Biden akan mengambil nada yang sedikit lebih lembut pada kebijakan perdagangan kemungkinan akan melemahkan dolar terhadap mata uang negara-negara yang sering menghadapi ancaman tarif selama pemerintahan Trump," ujar Ibrahim.
Kendati demikian, dalam percaturan politik di Negeri Abang Sam itu, Partai Republik tampaknya akan mempertahankan kendali Senat dan dapat menggunakannya untuk menghalangi agenda kebijakan fiskal Biden.
Dengan demikian program-program pemerintahan diperkirakan akan mendapatkan tantangan, apalagi Joe Biden akan menaikkan pajak perusahaan. "Pemerintah yang terpecah juga mengurangi kemungkinan stimulus fiskal yang besar, yang dapat dilihat sebagai hal yang negatif," tutur Ibrahim.
<!--more-->
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III. Pada periode tersebut Indonesia telah resmi memasuki kondisi resesi lantaran pertumbuhan ekonomi tercatat minus 3,49 persen year on year.
"Namun, informasi resesi ini sudah diketahui sebelumnya, sehingga pelaku pasar tidak terlalu kaget mendengarnya bahkan siap untuk menghadapinya ," tutur Ibrahim.
Pertumbuhan PDB itu tidak sesuai dengan ekspektasi Pemerintah yaitu di kisaran -1 hingga -2,9 persen. Namun, angka tersebut lebih baik dibandingkan kuartal kedua yang sebesar -5,32 persen. Hal ini, menurut Ibrahim, menunjukkan proses pemulihan ekonomi nasional dan pembalikan arah atau turning point dari aktivitas ekonomi nasional menunjukkan arah zona positif.
Dalam perdagangan kemarin, mata uang rupiah ditutup menguat 185 poin, walaupun pada sesi pagi sempat menguat 160 point kemudian sesi siang menipis ke 130 point dan ditutup di level 14.380 dari penutupan sebelumnya di level 14.565.
Baca: Rupiah Diperkirakan Sentuh Rp 14.350 Sepanjang November, Analis: Biden Effect