Dibayangi Hasil Pilpres AS, Rupiah Diprediksi Kembali Menguat Hari Ini

Jumat, 6 November 2020 08:35 WIB

Warga menjual mata uang dolar di money changer kawasan Kwitang. Nilai tukar dolar Amerika Serikat, mencapai level Rp14.060 per Dolar AS. Jakarta, 25 Agustus 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah diperkirakan akan ditutup menguat pada perdagangan hari ini. "Rupiah kemungkinan akan dibuka fluktuatif dan menguat 30-200 point namun ditutup menguat sebesar 30-170 point di level 14.330-14.420," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis, Jumat, 6 November 2020.

Pergerakan rupiah diperkirakan akan dipengaruhi faktor eksternal dan internal. Dari faktor eksternal, pasar masih menunggu hasil pemilihan presiden di Amerika Serikat (Pilpres AS). Saat ini, calon presiden Joe Biden masih unggul atas petahana Presiden Donald Trump.

"Harapan bahwa kemenangan Biden akan mengambil nada yang sedikit lebih lembut pada kebijakan perdagangan kemungkinan akan melemahkan dolar terhadap mata uang negara-negara yang sering menghadapi ancaman tarif selama pemerintahan Trump," ujar Ibrahim.

Kendati demikian, dalam percaturan politik di Negeri Abang Sam itu, Partai Republik tampaknya akan mempertahankan kendali Senat dan dapat menggunakannya untuk menghalangi agenda kebijakan fiskal Biden.

Dengan demikian program-program pemerintahan diperkirakan akan mendapatkan tantangan, apalagi Joe Biden akan menaikkan pajak perusahaan. "Pemerintah yang terpecah juga mengurangi kemungkinan stimulus fiskal yang besar, yang dapat dilihat sebagai hal yang negatif," tutur Ibrahim.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III. Pada periode tersebut Indonesia telah resmi memasuki kondisi resesi lantaran pertumbuhan ekonomi tercatat minus 3,49 persen year on year.

"Namun, informasi resesi ini sudah diketahui sebelumnya, sehingga pelaku pasar tidak terlalu kaget mendengarnya bahkan siap untuk menghadapinya ," tutur Ibrahim.

Pertumbuhan PDB itu tidak sesuai dengan ekspektasi Pemerintah yaitu di kisaran -1 hingga -2,9 persen. Namun, angka tersebut lebih baik dibandingkan kuartal kedua yang sebesar -5,32 persen. Hal ini, menurut Ibrahim, menunjukkan proses pemulihan ekonomi nasional dan pembalikan arah atau turning point dari aktivitas ekonomi nasional menunjukkan arah zona positif.

Dalam perdagangan kemarin, mata uang rupiah ditutup menguat 185 poin, walaupun pada sesi pagi sempat menguat 160 point kemudian sesi siang menipis ke 130 point dan ditutup di level 14.380 dari penutupan sebelumnya di level 14.565.

Baca: Rupiah Diperkirakan Sentuh Rp 14.350 Sepanjang November, Analis: Biden Effect

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

19 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

21 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

6 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

7 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya