Joe Biden Kian Unggul di Pilpres AS, IHSG Meroket Hingga Menyentuh 5.250,32

Kamis, 5 November 2020 16:45 WIB

Karyawan tengah melintas di depan layar pergerakan Indek Saham Gabungan di lantai Bursa, Jakarta, Jumat, 9 Oktober 2020. Indeks harga saham gabungan terpantau kembali ke zona merah dengan pelemahan 0,17 persen atau 5,4 poin ke level 5.033,74 di akhir perdagangan sesi I. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Potensi kemenangan Joe Biden di pemilihan presiden Amerika Serikat atau Pilpres AS berimbas ke kinerja bursa saham Tanah Air. Indeks harga saham gabungan atau IHSG ditutup menguat di level 5.250,33 pada perdagangan sore hari ini.

Investor seperti tak lagi memperhatikan pengumuman resmi Badan Pusat Statistik soal resesi perekonomian yang dialami Indonesia. Indeks komposit sebelumnya terpantau tancap gas sejak awal perdagangan hingga menutup pergerakan di level tertingginya hari ini.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan di bursa, sebanyak 320 saham menghijau, sedangkan 140 lainnya melemah. Sisanya, atau sebanyak 150 saham lainnya stagnan alias tak bergerak dari posisinya semula.

Seluruh sektor terpantau menguat, dipimpin oleh sektor infrastruktur dan sektor keuangan yang masing-masing naik 4,67 persen dan 4,31 persen. Setelah itu ada sektor industri dasar yang naik 3,8 persen.

Adapun, saham-saham big caps menjadi incaran beli asing antara lain PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dengan net foreign buy masing-masng Rp 492,8 miliar, Rp 257,4 miliar, dan Rp 47,1 miliar.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan salah satu pendorong IHSG hari ini adalah apresiasi pasar terhadap kemungkinan calon presiden asal Partai Demokrat, Joe Biden, memenangi Pemilu AS.

Hal ini melanjutkan tren yang terjadi pada perdagangan kemarin. Di sesi pertama perdagangan kemarin, Rabu, 4 November 2020, indeks menghijau ketika di awal perhitungan suara Biden memimpin.

Namun, kondisi berbalik ketika suara untuk petahana Donald Trump mulai mengejar berbarengan sesi kedua perdagangan dan pasar pun memerah. “Jadi terlihat sentimennya, tadi malam peluang Biden menang membesar lagi, market di AS pun ditutup positif dan kita juga ikut menguat terlihat pagi langsung naik signifikan,” ucapnya, Kamis, 5 November 2020.

Sementara itu, sentimen terkait resesi di dalam negeri hanya berdampak sesaat terhadap pergerakan IHSG. “Saya lihat itu hanya turun sesaat dari poin 108 positifnya, hanya turun ke level 90an poin, setelah itu indeks terus mengalami penguatan. Ini juga hasilnya di atas konsensus, jadi bisa dibilang cukup baik sih enggak, tapi sudah ada recovery yang cukup besar dari kuartal kemarin dan kemungkinan di Q4 akan terus menguat lagi,” tutur Alfred.

Berbeda dengan respons masyarakat umum, menurut dia, para investor sudah mengantisipasi dan cenderung merespons pengumuman resesi dengan rasional. Artinya, investor melihat pengumuman resesi hanya sebagai terminologi yang mengklasifikasikan penurunan PDB dua kuartal berturut-turut.

BISNIS

Baca: Kemenangan Joe Biden Dinilai Tak Menguntungkan bagi Pengusaha Sawit RI

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

7 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

7 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

9 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

9 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

9 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya