46 Emiten IPO di BEI, Raihan Terbanyak di Bursa Asia Tenggara

Rabu, 4 November 2020 20:17 WIB

Karyawan tengah menlintas di depan layar pergerakan Indek Saham Gabungan di lantai Bursa, Jakarta, Jumat, 9 Oktober 2020. Indeks harga saham gabungan terpantau kembali ke zona merah dengan pelemahan 0,17 persen atau 5,4 poin ke level 5.033,74 di akhir perdagangan sesi I. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia bisa meraih jumlah penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) terbanyak di bursa Asia Tenggara tahun ini.

Berdasarkan data pasar modal terbaru oleh Bloomberg, Indonesia mencatat sebanyak 46 penawaran umum perdana. Menurut Bloomberg, jumlah IPO di Indonesia pada tahun ini merupakan yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Sebagai perbandingan, Malaysia mencatat 10 IPO, lalu tujuh di Thailand dan tujuh di Singapura dalam periode yang sama.

"Ini menunjukkan ketahanan pasar modal Indonesia. Meskipun nilai rata-rata lebih kecil dibanding tahun lalu, IPO baru tersebut telah berkinerja dengan baik, dan rata-rata menghasilkan sekitar 80 persen di atas harga IPO pada akhir September," kata Vatsan Sudersan, Kepala Data Global APAC dalam keterangan resminya, Rabu 4 November 2020.

Dari jumlah 46 perusahaan yang IPO, sebanyak US$385 juta dana telah terkumpul. Jumlah tersebut kurang dari setengah jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Besaran rata-rata setiap penawaran adalah US$8,4 juta, turun 59 persen dari rata-rata US$20,5 juta pada tahun lalu.

Advertising
Advertising

Lebih dari 70 persen IPO tersebut yang masing-masing menghimpun kurang dari US$10 juta dibandingkan dengan 63 persen di periode yang sama tahun lalu.

Dia memaparkan perusahaan dari sektor Keuangan dan Konsumen Non-siklus mendominasi pasar IPO Indonesia tahun ini, masing-masing menyumbang 33 persen dari total jumlah dana yang terkumpul. Sebagai perbandingan, sektor keuangan menyumbang 58 persen dari total dana yang dihimpun melalui IPO tahun lalu, karena besarnya US$ 334 juta IPO oleh Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG pada 2019.

<!--more-->

Sektor Finansial secara konsisten telah mengumpulkan dana terbanyak di pasar IPO Indonesia selama tiga tahun terakhir, sebuah pergeseran dari sektor industri atau industri Konsumen Non-Siklus yang biasanya mendominasi IPO.

Lebih lanjut, perusahaan-perusahaan di industri kesehatan termasuk di antara yang berkinerja terbaik dalam IPO tahun ini. Sejauh ini, Metro Healthcare Indonesia, perusahaan dengan besaran penawaran IPO terbesar pada 2020, mengalami kenaikan harga saham sebesar 263 persen sejak IPO hingga 30 September.

Begitu pula dengan produsen vitamin dan obat-obatan Soho Global Health, harga sahamnya melonjak 388 persen sejak pencatatannya hingga akhir kuartal ketiga.

Sementara mengenai pasar obligasi, perusahaan-perusahaan Indonesia telah menerbitkan sekuritas utang sekitar US$32 miliar dalam sembilan bulan pertama 2020, yang terdiri dari 99 persen total modal yang dihimpun.

"Penerbitan obligasi pada tahun ini telah turun 6 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019. Sebagian besar obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut terdaftar di pasar luar Indonesia, dengan Singapura yang masih menjadi pilihan utama," jelasnya.

Terlepas dari risiko mata uang, perusahaan-perusahaan di Indonesia masih memilih mengumpulkan dana dalam dolar AS. Sekitar 66 persen dari utang diperoleh dalam dolar dibandingkan dengan 32 persen yang dihimpun dalam Rupiah Indonesia, dan 2 persen lainnya dalam Euro.

<!--more-->

Dari sisi merger dan akuisisi,lanjutnya, jumlah kesepakatan turun sekitar 23 persen dalam tiga kuartal pada tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Total volume kesepakatan menurun dari US$10,3 miliar menjadi US$9,4 miliar tahun-ke-tahun. Volume aktivitas tidak seberapa jika dibandingkan dengan kesepakatan senilai US$17,3 miliar yang dicatat selama tiga kuartal pertama pada 2018.

Sebagian besar kesepakatan merger dan akuisisi berasal dari sektor Konsumen Non-siklus dan Teknologi pada tahun ini. Kesepakatan terpenting termasuk akuisisi Pinehill Co senilai US$3 miliar oleh Indofood CBP dan putaran pembiayaan senilai US$ 1,2 miliar untuk Gojek.

Baca: BEI Prediksi 17 Perusahaan Akan IPO di Akhir Tahun 2020

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

10 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

15 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

23 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Inilah 6 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jawa Timur 2024

32 hari lalu

Inilah 6 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jawa Timur 2024

Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) mencatat ada enam tokoh yang masuk dalam daftar bursa calon Gubernur Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

43 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Lion Air Incar Rp 7 T Dana IPO? Rusdi Kirana: Kekecilan, Mendingan Sendiri

43 hari lalu

Lion Air Incar Rp 7 T Dana IPO? Rusdi Kirana: Kekecilan, Mendingan Sendiri

Pendiri sekaligus pemilik Lion Air Rusdi Kirana menanggapi kabar soal rencana perusahaannya yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO).

Baca Selengkapnya

OJK Pantau 34 Emiten Tidak Wajar, Saham Baru IPO Masuk Pengawasan Ketat

22 Februari 2024

OJK Pantau 34 Emiten Tidak Wajar, Saham Baru IPO Masuk Pengawasan Ketat

OJK sedang melakukan pemantauan dan pemeriksaan awal terhadap 34 pergerakan saham yang diduga tidak wajar.

Baca Selengkapnya