TEMPO Interaktif, Denpasar: Pemerintah Indonesia optimistis akan mampu mengatasi dampak krisis keuangaan dunia. Pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen dan keberhasilan pemberantasan korupsi telah mampu menjaga stabilitas industri nasional.
Pernyataan ini disampaikan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno usai membuka Pertemuan Kedua Asia Europe Meeting-Labour and Employment Minister's Conference di Denpasar, Selasa (14/10).
Stabilitas sosial ekonomi di Indonesia, menurut dia, juga berjalan baik. Sehingga mampu mendorong pertumbuhan sektor informal pada masyarakat kecil menengah. "Hubungan industrial berlangsung kondusif," kata dia.
Dia mengatakan, pemerintah juga yakin krisis tidak berdampak buruk pada nilai ekspor ke luar negeri. Selama ini Indonesia lebih banyak mengekspor barang ke negara Asia dan Eropa. "Amerika bukan potensial ekspor kita," kata dia.
Sebanyak 18 Menteri Tenaga Kerja dan sembilan Duta Besar mengikuti Konferensi Menteri Tenaga Kerja Asia-Eropa di Nusa Bali.
Pertemuan ini dijadwalkan akan berlangsung hingga Rabu besok. Mereka membahas pelatihan, perpindahan tenaga kerja, dan jaminan sosial antartenaga kerja di negara-negara peserta.
Erman mengatakan, hal terpenting dalam membangun industri nasional adalah pemberdayaan tenaga kerja. Dalam pertemuan ini, kata dia, Indonesia mendukung adanya pelatihan bersama antar negara peserta bagi tenaga kerja.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja ini meliputi kurikulum, lokasi, dan pembiayaan pelatihan.
Anang Zakaria
Pernyataan ini disampaikan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno usai membuka Pertemuan Kedua Asia Europe Meeting-Labour and Employment Minister's Conference di Denpasar, Selasa (14/10).
Stabilitas sosial ekonomi di Indonesia, menurut dia, juga berjalan baik. Sehingga mampu mendorong pertumbuhan sektor informal pada masyarakat kecil menengah. "Hubungan industrial berlangsung kondusif," kata dia.
Dia mengatakan, pemerintah juga yakin krisis tidak berdampak buruk pada nilai ekspor ke luar negeri. Selama ini Indonesia lebih banyak mengekspor barang ke negara Asia dan Eropa. "Amerika bukan potensial ekspor kita," kata dia.
Sebanyak 18 Menteri Tenaga Kerja dan sembilan Duta Besar mengikuti Konferensi Menteri Tenaga Kerja Asia-Eropa di Nusa Bali.
Pertemuan ini dijadwalkan akan berlangsung hingga Rabu besok. Mereka membahas pelatihan, perpindahan tenaga kerja, dan jaminan sosial antartenaga kerja di negara-negara peserta.
Erman mengatakan, hal terpenting dalam membangun industri nasional adalah pemberdayaan tenaga kerja. Dalam pertemuan ini, kata dia, Indonesia mendukung adanya pelatihan bersama antar negara peserta bagi tenaga kerja.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja ini meliputi kurikulum, lokasi, dan pembiayaan pelatihan.
Anang Zakaria
