Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menunjukkan kotak berisi obat malaria, Chloroquine, yang akan diserahkan kepada RSPI Sulianti Saroso di Jakarta, Sabtu 21 Maret 2020. Obat ini digunakan sebagai satu di antara terapi eksperimental yang digunakan untuk pasien COVID-19 di dunia sambil menunggu riset obat dan vaksin untuk penyakit karena virus corona 2019 itu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/pras.
TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri BUMNArya Sinulingga berharap vaksin Covid-19 dapat membuat masyarakat kembali hidup seperti sediakala dan bisa beraktivitas.
"Mudah-mudahan dengan vaksin kita kembali bisa hidup seperti sediakala dan bisa beraktivitas sesuai dengan kehidupan kita sehari-hari selama ini," ujar Arya dalam akun resmi Youtube Kementerian BUMN di Jakarta, Selasa, 27 Oktober 2020.
Arya mengajak masyarakat Indonesia untuk mendoakan dan berharap uji klinis ini berhasil sehingga perusahaan BUMN bisa mulai memproduksi vaksin Corona serta mulai bisa disuntikkan kepada masyarakat Indonesia.
"Memang sedang proses belum menjadi produk, tapi karena sangat penting bagi kita saat ini maka kita perlu sangat memantau tahap demi tahap yang sedang dikerjakan," katanya.
Menurut dia, saat ini ada sekitar 1.620 relawan yang sudah disuntik satu kali. Sebenarnya ada 1.800 relawan yang hadir dan mau disuntik, tapi hanya menerima 1.620 relawan.
Dari 1.620 ini, sebanyak 671 relawan sudah dalam tahap monitoring, kemudian 540 di antaranya sudah menjalani tahap pemeriksaan Imunogenisitas. <!--more--> "Pemeriksaan ini berfungsi untuk mengetahui apakah kekebalan relawan yang disuntik tersebut sudah muncul," kata Arya.
Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo meminta jajarannya segera menyelesaikan timeline pelaksanaan vaksinasi dengan memerhatikan sejumlah hal pendukung.
Presiden meminta jajarannya segera merumuskan rencana vaksinasi per wilayah dan siapa saja individu yang memperoleh vaksinasi, termasuk juga siapa saja yang mendapatkan secara gratis dan siapa yang harus membayar.
Kepala Negara juga meminta dilakukan pelatihan dan simulasi, baik oleh tenaga kesehatan maupun tenaga keamanan atau relawan yang nanti dilibatkan dalam pelaksanaan vaksinasi.