Perbankan Masih Andalkan Pertumbuhan Kredit Korporasi di Tahun Ini

Selasa, 27 Oktober 2020 03:00 WIB

Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA), Tbk Jahja Setiaatmadja (kedua kanan) didampingi Kepala Kantor Wilayah X Iwan Senjaya (ketiga kanan) menyapa nasabah pada peringatan Hari Pelanggan Nasional di kantor cabang utama BCA di Jakarta, Selasa, 4 September 2018. Hari Pelanggan Nasional diperingati setiap 4 September. ANTARA/Audy Alwi

TEMPO.CO, Jakarta - Segmen korporasi masih jadi andalan perbankan nasional dalam upaya memacu kinerja penyaluran kredit tahun ini. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan dibandingkan segmen lainnya, korporasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi yaitu 8,6 persen secara tahunan hingga triwulan III 2020 atau setara dengan Rp 252 triliun.

Hingga akhir tahun, BCA membidik kredit korporasi masih mampu tumbuh hingga 10-12 persen secara keseluruhan.

“Masih ada korporasi besar yang tingkat imunitasnya tinggi sehingga mereka tetap memiliki prospek di tengah pandemi, mereka tetap jalan bahkan ada juga yang permintaannya malah meningkat sehingga berusaha tambah investasi dan modal kerja,” ujarnya dalam diskusi virtual di Jakarta, Senin 26 Oktober 2020.

Jahja mencontohkan beberapa di antaranya adalah korporasi yang bergerak di bidang infrastruktur jangka panjang juga korporasi yang memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan di masa pandemi.

Advertising
Advertising

Total sepanjang 2020, BCA telah melepas kredit baru sekitar Rp 45 triliun untuk segmen korporasi. Meski demikian, menurut Jahja tingkat ketidakpastian segmen ini tetap tinggi, sehingga bank harus terus melakukan pemantauan secara berkala.

<!--more-->

Kondisi serupa terjadi pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang per September 2020 mencatatkan pertumbuhan kredit keseluruhan sebesar 3,79 persen atau mencapai Rp 873,7 triliun.

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menuturkan untuk segmen korporasi mencatatkan pertumbuhan 4,9 persen secara tahunan menjadi Rp 313,6 triliun. “Segmen ini masih jadi andalan dengan kontribusinya mencapai 35,89 persen terhadap total kredit,” ujar Siddik.

Namun menurut dia tak sedikit pula nasabah segmen ini yang kemudian tumbang sehingga membutuhkan bantuan keringanan dari bank berupa restrukturisasi kredit. Siddik berujar berdasarkan asessment terkini perseroan, dari total debitur yang telah direstrukturisasi tak semuanya bisa kembali bangkit dan memperbaiki kinerjanya.

“Menurut perhitungan kami yang tidak akan bisa bangkit ada di kisaran 10-11 persen, sehingga kami tidak akan melanjutkan treatment restrukturisasinya,” ucapnya. “Mau tak mau akan kami downgrade jadi kredit macet (NPL).”

Walhasil, Bank Mandiri harus mengantisipasinya dengan menambah cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) berkali lipat lebih dari biasanya. Perseroan memproyeksikan hingga akhir tahun tingkat NPL masih akan cukup tinggi yaitu berada di kisaran 3-4 persen, sedangkan CKPN yang disiapkan mencapai Rp 21 triliun.

<!--more-->

Pemupukan pencadangan itu pada akhirnya turut berdampak pada tergerusnya tingkat profitabilitas yang dicapai perseroan.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi mengungkapkan laba bersih konsolidasi tercatat anjlok 30,89 persen, yaitu menjadi Rp 14,02 triliun di triwulan III 2020.

Situasi ini berbanding terbalik dengan tahun lalu yang mencatatkan kenaikan laba 11,9 persen, atau mencapai Rp 20,3 triliun. “Hingga akhir tahun kemungkinan masih flat, tapi kami berharap paling tidak kalau pun turun tidak akan lebih dalam dari capaian sebelumnya,” katanya.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menuturkan faktor lain penyebab anjloknya laba perbankan adalah pertumbuhan kredit yang terus melambat, di satu sisi dana pihak ketiga (DPK) terus melambung signifikan. Otoritas mencatat laba sebelum pajak perbankan nasional terpangkas hingga 18,36 persen pada Agustus lalu.

“Profitabilitas turun karena kami lihat bank sulit menutup biaya bunga,” ujarnya. Pertumbuhan kredit hingga Agustus tercatat hanya 1,04 persen, sedangkan pertumbuhan DPK mencapai 11,64 persen.

Baca: Hingga Akhir September, BCA Salurkan Kredit Rp 581,9 T

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

2 hari lalu

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

Bank BRI membuka rekrutmen Brilian Banking Officer Program (BPOP) Batch 2 tahun 2024 periode 15-22 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

2 hari lalu

Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

Untuk ajukan kredit mobil ada beberapa hal perlu diperhatikan. Salah satunya mengukur kemampuan finansial jangka pendek maupun panjang. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Penyaluran Kredit Bank Sampoerna Naik 13 Persen

6 hari lalu

Penyaluran Kredit Bank Sampoerna Naik 13 Persen

Penyaluran kredit Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) pada kuartal I 2024 sebesar Rp 11,6 triliun. Naik 13,2 persen.

Baca Selengkapnya

Sejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online

6 hari lalu

Sejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online

OJK memblokir ribuan rekening yang berhubungan dengan judi online.

Baca Selengkapnya

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

6 hari lalu

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan tema 'Survival Leadership, Facing Uncertainties'.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

7 hari lalu

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?

Baca Selengkapnya