Cerita Sri Mulyani Hapus Praktik Calo Anggaran di Kemenkeu

Senin, 26 Oktober 2020 10:53 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pemaparan saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020. Rapat kerja tersebut beragenda mendengarkan penjelasan tentang PMK No. 70/PMK.05/2020 tentang penempatan uang negara pada bank umum dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbagi kisah soal reformasi yang terjadi dalam pengelolaan keuangan negara sejak 17 tahun lalu. Salah satunya pengalaman menghapus praktik calo anggaran di Kementerian Keuangan sendiri.

Cerita dimulai pada 2003 dan 2004 ketika Indonesia menerbitkan tiga paket Undang-undang (UU) baru yang sangat vital. Ketiganya yaitu UU Keuangan Negara, UU Perbendaharaan Negara, dan UU Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

"Ini titik awal reformasi perbendaharaan di Republik Indonesia," kata Sri Mulyani dalam acara peluncuran buku Treasury Indonesia di Jakarta, Senin, 26 Oktober 2020.

Reformasi terjadi karena adanya perubahan pada fungsi perbendaharaan atau treasury function. Dari semula di kementerian dan lembaga, menjadi satu pintu di Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan. Itulah cikal bakal Ditjen ini.

Sri Mulyani kemudian masuk ke Kemenkeu pada 2005. Ia masuk saat UU Perbendaharaan baru mulai dijalankan. Tapi meski fungsi perbendaharaan sudah dialihkan ke Kemenkeu, kata dia, praktik buruk masih terjadi.

Saat itu, kata dia, Ditjen Perbendaharaan memiliki reputasi yang tidak baik. "Kalau lihat di kantor-kantor perbendaharaan, banyak yang antre bawa map, maka muncullah calo untuk bisa mencairkan anggaran," kata dia.
<!--more-->
Sehingga, ketika ada yang datang ke Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu untuk mencairkan anggaran, mereka akan membawa map masing-masing. "Yang isinya sogokan, kita enggak tahu ada di urutan berapa, sehingga enggak ada kepastian pelayanan," kata dia.

Maka, dilakukan reformasi total di tubuh Ditjen Perbendaharaan. Pertama, dibentuk front office, middle office, dan back office. Agar mereka yang berada di tahap pelayanan tidak bertemu dengan pejabat di middle dan back office. "Saat itulah, pelayanan di kantor perbendaharaan negara jadi relatif membaik," kata dia.

Lalu, dilakukan otomatisasi pelayanan. Bagi Sri Mulyani, ini adalah reformasi yang paling fundamental karena menerapkan modul penerimaan negara. Sehingga, segala uang masuk untuk Indonesia langsung ke perbankan yang ditunjuk khusus, tidak lagi ada interaksi di Kemenkeu.

Selanjutnya, dibentuk treasury single account. Sebelumnya, banyak kementerian lembaga yang bisa membuka akun rekening bank sendiri. Walhasil, uang negara sering tercampur dengan uang pribadi bendahara di kementerian tersebut. Kini dengan treasury single account, pembukaan akun rekening yang dipegang kementerian harus seizin menteri keuangan.

Terakhir, dibentuk treasury dealing room. Tujuannya untuk menjaga arus kas, likuiditas, pembayaran dan penerimaan semua dana milik pemerintah. "Evaluasi ini merupakan satu langkah yang luar biasa," kata Sri Mulyani.

FAJAR PEBRIANTO

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Syariah Bisa Jadi Sumber Baru Pertumbuhan Ekonomi RI

Berita terkait

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

1 jam lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

1 jam lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

2 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

11 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

11 jam lalu

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

Staf khusus Menteri Keuangan memastikan Sri Mulyani dan Kementerian Keuangan menghormati segala diskusi dan aspirasi yang ada di masyarakat

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

23 jam lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

1 hari lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

1 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya