Gubernur BI: Pesantren Punya Potensi Besar Jadi Penggerak Ekonomi Nasional

Kamis, 22 Oktober 2020 23:17 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan pemaparan dalam acara Digital Transformation For Indonesian Economy di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020. TEMPO menggelar acara diskusi bertajuk Digital Transformation For Indonesian Economy dengan tema Finding The New Business Models. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pesantren memiliki potensi besar sebagai salah satu sentra penggerak ekonomi nasional secara berkelanjutan atau inklusif.

"BI melihat pesantren memiliki potensi yang sangat besar dalam menggerakkan ekonomi nasional secara inklusif. Untuk itu, BI mengimplementasikan berbagai program penguatan dalam road map," dalam peringatan Hari Santri Nasional secara virtual, Kamis, 22 Oktober 2020.

Menurutnya, BI telah memiliki peta jalan atau road map program kemandirian ekonomi pesantren 2017-2025 di 300 pesantren di seluruh Indonesia. Melalui peta jalan itu, BI melakukan pengembangan dan retrukasi model-model bisnis usaha syariah di pesantren, standirisasi keuangan, hingga pengembangan platform virtual market pesantren.

BI, kata dia, juga melakukan pengembangan pusat layanan unggulan, serta pembentukan holding ekonomi dan bisnis pesantren yang dilaksanakan di tingkat nasional hingga wilayah.

Menurutnya, fokus sektor utama adalah pertanian, makanan halal, muslim fashion, pariwisata ranah muslim serta sektor energi terbarukan untuk mendukung kelestarian.

"BI melihat bahwa pesantren memiliki potensi," ujarnya.

Pada sektor pertanian, BI telah mengembangkan sejumlah model bisnis, seperti pada pertanian berorientasi ekspor, dengan lima mitra pesantren dan kelompok tani di Cianjur.

"Melalui enam budidaya komoditas hortikultura seperti wortel, jagung, buncis, dan lain-lain. Dalam model ini, BI juga menyediakan infrastruktur berbasis teknologi digital internet of thing.

Bank Indonesia bersama pondok pesantren mitra dan binaan juga menggunakan metode green house dengan teknologi digital internet of thing untuk menerapkan sistem precision farming. Menurut Perry, BI saat ini kami juga sedang mengoptimalkan model bisnis dengan peran penguatan finansial syariah, utamanya melalui green wakaf.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

1 hari lalu

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

kemenag mengalokasikan anggaran dana BOS Pesantren sebesar Rp 340,5 miliar tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya