Sri Mulyani: Belanja Pemulihan Ekonomi di Daerah Masih Sangat Minimal

Reporter

Caesar Akbar

Kamis, 22 Oktober 2020 18:38 WIB

Lembaga independen, YouGov yang berlokasi di Inggris itu menempatkan nama Menteri Keuangan Sri Mulyani di posisi ketiga dengan perolehan skor 9,56 persen. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah daerah perlu meningkatkan penyerapan anggaran pemulihan ekonomi di wilayahnya masing-masing.

"Beberapa belanja pemerintah daerah yang berhubungan dengan pemulihan ekonomi masih sangat minimal," ujar dia dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2020, Kamis, 22 Oktober 2020.

Misalnya saja pada kelompok anggaran kesehatan. Sri Mulyani mengatakan dari anggaran Rp 30,4 triliun, belanja kesehatan di tingkat daerah hingga akhir September baru Rp 13,3 triliun. "Belanja kesehatan di tingkat daerah seharusnya bisa membantu masyarakat," ujar dia.

Selanjutnya, untuk program jaring pengaman sosial di daerah, dari anggaran Rp 22,8 triliun baru terserap Rp 11,7 triliun atau sekitar 51 persen. Sri Mulyani mengatakan sejak akhir September ada tiga bulan hingga akhir tahun nanti. Ia berharap 49 persen anggaran yang belum dibelanjakan bisa segera terserap agar membantu masyarakat di daerah.

Sementara itu, untuk dukungan ekonomi masyarakat, dari angka Rp 19,24 triliun, daerah baru membelanjakan Rp 2,6 triliun sampai dengan akhir September 2020. "Jadi masih sangat kecil, hanya 13,7 persen," kata dia.

Rendahnya serapan anggaran di daerah, menurut dia, menandakan banyaknya halangan atau kendala dari sisi non anggaran yang mesti diatasi bersama. Dengan demikian, masyarakat dan dunia usaha dapat segera mendapat manfaat dari desain APBN dan APBD yang juga mengalami kejutan besar akibat Covid-19.
<!--more-->
"Namun sudah kami masukkan di dalam struktur yang baru dan seharusnya bisa segera di akselerasi untuk pelaksanaannya," kata dia.

Untuk menopang para pelaku UMKM, Sri Mulyani berujar program PEN sudah mengalokasikan Rp 123,46 triliun. Anggaran tersebut dikeluarkan dalam bentuk berbagai aktivitas seperti subsidi bunga, penempatan dana untuk restrukturisasi kredit, penempatan dana untuk mendorong kredit, program penjaminan modal kerja, serta insentif perpajakan maupun pembiayaan investasi.

CAESAR AKBAR

Baca juga: Jokowi: Inflasi Harus Dijaga Agar Tak Terlalu Rendah

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

9 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

14 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

18 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

18 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

2 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

2 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya