PM Jepang Sebut Peluang Kerja Sama dengan RI dalam Transfer Teknologi Pertahanan

Rabu, 21 Oktober 2020 13:38 WIB

Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Perdana Menteri baru Jepang, Yoshihide Suga, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 20 Oktober 2020. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang (PM Jepang) Yoshihide Suga kembali menegaskan komitmen Jepang untuk menggandeng Indonesia dalam visi Indopasifik yang damai dan terbuka. Selain itu, pengganti Shinzo Abe itu juga membuka peluang kerja sama di bidang pertahanan, berupa transfer teknologi dan penguatan sumber daya manusia.

Hal tersebut disampaikan Suga dalam keterangan persnya. Hari ini ia telah bertolak kembali ke Tokyo setelah kemarin bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor.

"Dengan kunjungan ini Jepang dan Indonesia sebagai negara di Indopasifik ingin mengembangkan kerja sama melalui pertemuan tingkat menteri luar negeri dan menteri pertahanan mengenai transfer teknologi pertahanan dan juga enforcement SDM," kata Suga dalam konferensi pers, Rabu, 21 Oktober 2020.

Suga juga menanggapi ketegangan di Laut Cina Selatan yang antara lain melibatkan negara-negara ASEAN dan Cina. Ia menyebutkan penyelesaian hendaknya dilakukan dengan menjunjung supremasi hukum internasional. Tekanan dan kekerasan dalam bentuk apa pun harus ditentang.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Namun dia menampik bahwa Free and Open Indo-Pacific (FOIP) yang merupakan visi Abe untuk mengimbangi kebangkitan Cina dan kini dilanjutkannya untuk membentuk aliansi militer versi Indopasifik. Aliansi militer yang dimaksud merujuk pada North Atlantic Treaty Organization (NATO), wadah bagi 30 negara Amerika Utara dan Eropa.

"Kami terbuka dan kami bisa menjalin kerja sama dengan negara mana pun yang memiliki konsep yang sama. Maka sama sekali tidak ada niat untuk membuat NATO ala Indopasifik," kata Suga.

Melalui FOIP yang kini hendak diselaraskan dengan Asean Outlook on Indo-Pacific, Jepang ingin menunjukkan kepemimpinan secara aktif untuk mengatasi persoalan regional dan internasional.

Selain memperkuat kerja sama dalam geopolitik regional, Jepang menawarkan utang sebesar 50 miliar yen atau Rp 7 triliun sebagai bantuan fiskal untuk Indonesia. Hal lainnya, kedua pemimpin juga telah sepakat membuka arus perjalanan untuk sektor bisnis dan tenaga kesehatan.

BISNIS

Baca: Pemerintah Promosi UU Cipta Kerja ke Pengusaha Jepang

Berita terkait

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

18 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

22 jam lalu

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

Ahsan Hariri, kontraktor pembangunan gedung baru Masjid Al Barkah di Cakung, Jakarta Timur, dikabarkan puunya banyak utang.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

2 hari lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

3 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

5 hari lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

7 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

7 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

7 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

7 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya