PUPR Pantau Ketat Wilayah Paling Terpengaruh La Nina, di Mana Saja?
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 17 Oktober 2020 07:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bob Arthur Lombogia, menyebut sejumlah wilayah yang akan sangat terpengaruh fenomena La Nina di Indonesia.
Menurut Bob, berdasarkan rapat bersama BMKG, prediksi La Nina bulan Oktober dan November akan sangat berpengaruh di bagian utara dan selatan Sumatera, sebagian besar pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.
"Saya kira daerah itu yang pada Oktober hingga November harus menjadi perhatian khusus," ujar Bob dalam konferensi pers, Jumat, 16 Oktober 2020. Atas kondisi tersebut, ia mengatakan kementerian telah memberi instruksi kepada balai di seluruh Indonesia untuk waspada.
Ihwal daerah yang berpotensi terkena banjir, kata Bob, PUPR akan mewaspadai sejumlah wilayah langganan banjir. Misalnya, daerah cekungan Bandung, muara sungai Jakarta, Semarang, Demak, serta Pekalongan.
"Itu adalah titik-titik yang perlu mendapat perhatian ekstra. Kami dari direktorat SDA sudah menyiapkan teman di balai kalau terjadi kejadian seperti itu," ujar Bob.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jarot Widyoko mengatakan jajarannya telah bersiap menghadapi potensi bencana banjir pada musim hujan 2020-2021.
"Apalagi ke depan ini dengan adanya prediksi adanya La Nina itu intensitas curah hujan akan bertambah 30- 40 persen," ujar Jarot dalam konferensi video, Jumat, 16 Oktober 2020.
Jarot mengatakan informasi mengenai La Nina disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Selain soal hidrometeorologi, BMKG juga menyampaikan perkiraan mengenai gempa dan tsunami.
<!--more-->
Berdasarkan informasi dari BMKG, Jarot berujar bahwa prakiraan musim hujan di berbagai wilayah akan berbeda-beda. Misalnya Sumatera yang diperkirakan akan mengalami kondisi La Nina pada bulan Oktober dan November 2020, sedangkan untuk puncak musim hujan akan dimulai pada November 2020.
Selanjutnya, untuk wilayah Jawa diperkirakan akan mengalami kondisi La Nina pada bulan Oktober dan November 2020 dan puncak musim hujan mulai pada Februari 2021. Kalimantan diperkirakan akan mengalami kondisi La Nina pada bulan Oktober 2020 dan puncak musim hujan mulai pada Desember 2020-Januari 2021. Sementara, Sulawesi diperkirakan akan mengalami kondisi La Nina pada bulan November 2020 dan puncak musim hujan mulai pada Januari-April 2021.
Berikutnya, Bali-Nusa Tenggara diperkirakan tidak akan mengalami kondisi La Nina dan puncak musim hujannya akan dimulai pada Februari 2021. Maluku diperkirakan akan mengalami kondisi La Nina pada bulan Oktober 2020 dan puncak musim hujan mulai pada Januari 2021.
Sedangkan Papua diperkirakan tidak akan mengalami kondisi La Nina dan puncak musim hujannya akan dimulai pada Desember 2020. "Dari hasil prakiraan tersebut beberapa pulau di Indonesia yang harus meningkatkan kesiapsiagaannya adalah pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku," ujar Jarot.
Adapun kondisi prasarana SDA saat ini, kata Jarot, yaitu kondisi waduk yang berjumlah 242 bendungan memiliki total tampungan sebesar 7,2 miliar meter kubik dan saat ini tampungan tersebut telah terisi 2,8 miliar meter kubik. Maka, sisa volume tampungan ada sebesar 4,4 miliar meter kubik.
Jarot pun mengatakan pemerintah berencana membangun 61 bendungan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 43 bendungan dimanfaatkan untuk mereduksi banjir sebesar 13.458,33 meter kubik/dt. Rincian 43 bendungan tersebut yaitu 9 bendungan Sumatera, 24 bendungan Jawa, 4 bendungan Kalimantan, 9 bendungan Sulawesi, 3 bendungan Bali, 11 bendungan Nusa Tenggara, dan 1 bendungan Maluku.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Ditjen SDA telah bekerjasama dengan beberapa instansi, termasuk BMKG, untuk menyiapkan Informasi Prakiraan Hujan untuk 10 hari ke depan agar dapat mengatur muka air waduk sehingga tersedia tampungan air untuk pengendalian banjir.
Baca: Jokowi Minta Dampak Fenomena La Nina ke 3 Sektor Ini Diantisipasi