Faisal Basri Sebut Omnibus Law Pro Pengusaha: Buat Oligarki Makin Mencengkeram

Kamis, 15 Oktober 2020 09:42 WIB

Faisal Basri. TEMPO/Jati Mahatmaji

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri menduga ada upaya sistematis untuk membuat oligarki di Indonesia semakin mencengkeram. Menurut dia, pengusaha besar terutama yang mengeruk kekayaan alam yang paling diuntungkan dari lahirnya Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Ini suatu upaya sistematis totalitas untuk membuat oligarki di Indonesia semakin mencengkeram. Ini ancaman bagi seluruh bangsa Indonesia, ancaman bagi kemunculan kembali otoritarianisme,” katanya dalam diskusi virtual bertajuk ‘Misteri Omnibus Law’ pada Kamis, 15 Oktober 2020.

Dia menjelaskan upaya sistematis tersebut dimulai dari pelemahan KPK yang kemudian lahirnya UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba). UU Minerba ini, kata dia, substansi termuat dalam draf Omnibus Law. “Tapi karena Omnibusnya diperkirakan tidak bisa 100 hari selesai,” katanya.

Oleh karena itu, Faisal Basri, UU Minerba dipercepat proses pengesahannya. Pasalnya, ada 6 perusahaan batubara terbesar yang masa kontrak karyanya hampir selesa. “Jadi ada ancaman ini kalau pakai UU yang lama mereka harus serahkan konsesinya ke negara,” katanya.

Dia menambahkan, jika mengikuti UU Minerba yang lama maka pengusaha tidak dapat mengoperasikan lahan batubara sebanyak seperti sekarang. Di dalam UU Minerba yang lama, operasi lahan batubara dibatasi hanya 15 ribu hektar. “Kalau sekarang tidak ada batas,” ujar dia.

Upaya sistematis selanjutnya tercermin melalui diterbitkannya Perpu No 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan yang kemudian menjadi UU Nomor 2 Tahun 2020. Ia juga mempertanyakan klaster baru yaitu perpajakan yang tiba-tiba saja dimasukkan dalam UU Cipta Kerja. “Pak Jokowi pun tidak menyampaikan itu pada Jumat (Konferensi pers 9 Oktober) lalu."

Lebih jauh, kata dia, di dalam Perpu Perpajakan itu telah dimasukkan ketentuan mengenai tarif pajak yang telah dikurangi dari 25 persen. Dia merinci, di dalam Omnibus Perpajakan, tarif pajak diturunkan dari 25 menjadi 22 persen berlaku mulai tahun 2021. “Kemudian dari 22 ke 20 persen itu baru mulai 2023,” kata Faisal Basri.

Obral diskon pajak juga terlihat di dalam Perpu No 1 Tahun 2020, ketentuan tarif pajak 25 persen menjadi 22 persen dimajukan ke tahun 2020. Sedangkan, tarif 20 persen ditambah diskon 3 persen menjadi 17 persen diberlakukan pada tahun 2022. “Jadi 1 tahun lebih cepat,” ucapnya.

Terakhir, menurut dia, upaya sistematis ditunjukkan dari penunjukan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani, sebagai Ketua Satgas Omnibus Law. “Jadi yang tidak diajak, hanya Kadin saja,” kata Faisal Basri.

GABRIEL ANIN | RR ARIYANI

Baca: Naskah Terus Berubah, Faisal Basri: Omnibus Law Dipaksakan, Seperti Akan Kiamat

Berita terkait

Terkini Bisnis: Ekonom Sepakat dengan Kritik Faisal Basri terhadap Menteri yang Bersaksi di Sidang MK, Puncak Arus Balik Lebaran

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Ekonom Sepakat dengan Kritik Faisal Basri terhadap Menteri yang Bersaksi di Sidang MK, Puncak Arus Balik Lebaran

Yusuf Wibisono turut mengkritik menteri Muhadjir Effendy yang mengklaim tidak ada pengaruh bansos terhadap perolehan suara Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Dukung Kritik Faisal Basri terhadap 3 Menteri yang Bersaksi soal Politisasi Bansos di MK

11 hari lalu

Ekonom Dukung Kritik Faisal Basri terhadap 3 Menteri yang Bersaksi soal Politisasi Bansos di MK

Yusuf Wibisono menilai pendapat ketiga menteri di hadapan majelis hakim MK mengecewakan publik.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

13 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

13 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja PLN Tolak Skema Power Wheeling yang Dinilai Untungkan Oligarki, Ini Alasannya

23 hari lalu

Serikat Pekerja PLN Tolak Skema Power Wheeling yang Dinilai Untungkan Oligarki, Ini Alasannya

Serikat Pekerja PLN menolak masuknya skema power wheeling dalam RUU Energi Baru dan Terbarukan karena dinilai menguntungkan oligarki

Baca Selengkapnya

4 Pernyataan Faisal Basri Saat Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK, Termasuk Politik Gentong Babi ala Jokowi

23 hari lalu

4 Pernyataan Faisal Basri Saat Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK, Termasuk Politik Gentong Babi ala Jokowi

Ekonom senior UI Faisal Basri jadi ahli dalam sidang sengketa Pilpres di MK. Setidaknya ada 4 poin yang ia tegaska,. termasuk politik gentong babi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri di Sidang Sengketa Pilpres: Dari Pork Barrel hingga Sebut Sederet Nama Menteri Jokowi

26 hari lalu

Faisal Basri di Sidang Sengketa Pilpres: Dari Pork Barrel hingga Sebut Sederet Nama Menteri Jokowi

Faisal Basri mengatakan politik gentong babi di Indonesia lewat program bansos. Ekonom senior UI itu juga menyebut sederet nama menteri Jokowi.

Baca Selengkapnya

Di Sidang MK, Faisal Basri Sebut BLT El Nino Diperpanjang Hanya untuk Kepentingan Elektoral

26 hari lalu

Di Sidang MK, Faisal Basri Sebut BLT El Nino Diperpanjang Hanya untuk Kepentingan Elektoral

Ekonom senior UI Faisal Basri mengungkapkan alasan bantuan langsung tunai atau BLT El Nino diperpanjang dalam sidang sengketa Pilpres di MK.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Impor 3 Juta Ton Beras untuk Antisipasi Pilpres Putaran Kedua

26 hari lalu

Faisal Basri Sebut Impor 3 Juta Ton Beras untuk Antisipasi Pilpres Putaran Kedua

Ekonom senior UI Faisal Basri menyoroti impor beras dan kaitannya dengan Pilpres dalam sidang di Mahkamah Konstitusi hari ini.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Soroti Politik Gentong Babi di Sidang Sengketa Pilpres

26 hari lalu

Faisal Basri Soroti Politik Gentong Babi di Sidang Sengketa Pilpres

Faisal Basri menyebut politik gentong babi di Indonesia, berbeda dengan di Amerika. Di Indonesia lewat program bansos.

Baca Selengkapnya