Sri Mulyani Ingatkan Lulusan STAN Berani Tolak Sogokan: Nilainya Bisa Miliaran

Rabu, 14 Oktober 2020 18:48 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020. Dalam raker tersebut, Sri Mulyani dan Komisi Xi membahas Laporan Keuangan Kementerian Keuangan pada APBN 2019. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan kepada lulusan Politeknik Keuangan Negara STAN untuk menjaga integritas dan menahan godaan sogokan.

"Ini adalah uang masyarakat, uang bangsa, uang negara. Bukan uang kita, bukan uang nenek moyang kita, bukan uang untuk anak cucu saya sendiri. Tidak, Ini adalah uang rakyat," ujar dia dalam sambutannya pada acara Wisuda Akbar Politeknik Keuangan Negara STAN, Rabu, 14 Oktober 2020.

Ia mengatakan uang selain menjadi sarana mencapai tujuan, namun juga merupakan godaan yang sangat besar dan nyata. Sangat banyak, tutur dia, cerita manusia di dunia yang tergelincir karena godaan uang.

"Jadi kalau sejarang punya tekad untuk menjaga integritas, itu simpanlah di dalam pikiran dan hati kalian, tekad itu disimpan, dipelihara, dan tiap hari diperbarui," kata bekas Direktur Bank Dunia itu. Ia pun berpesan agar para lulusan STAN selalu berdoa agar tidak tergoda uang, mengingat mereka akan bekerja mengurusi uang negara.

Sri Mulyani mengingatkan bahwa integritas tidak boleh diperjualbelikan. Sebab, hal tersebut lah yang menggambarkan karakter setiap orang. Kalau integritas dijual, ujar dia, maka manusia tidak lagi berharga.

Advertising
Advertising

"Meskipun nannti menghadapi kemungkinan akan diberikan uang sogokan, nilainya bisa jutaan, bisa puluhan juta, bisa ratusan juta, bahkan bisa miliar namun itu tidak diperjualbelikan," ujar dia.

Meskipun dari sogokan itu seseorang bisa mendapat miliaran, kata Sri Mulyani, namun begitu menjual sogokan maka orang tersebut menjadi tidak punya nilai. "Ironis, tapi itu benar. Jadi peliharalah integritas anda."

Sri Mulyani juga mengatakan saat ini hanya 9 persen masyarakat Indonesia yang mampu dan memiliki keberuntungan untuk meneruskan ke jenjang pendidikan tinggi.

"Jadi kalian adalah elite 9 persen. Walaupun kalian mengatakan bahwa kalian hanya masyarakat biasa, namun kalian harus paham bahwa kalian adalah merupakan bagian kecil dari masyarakat Indonesia yang memiliki keberuntungan dan kemampuan untuk mengecap pendidikan tinggi," ujar Sri Mulyani.

Dia mengingatkan para wisudawan bahwa mereka adalah bagian kecil dari masyarakat Indonesia yang beruntung lantaran mampu mengecap pendidikan tinggi. Sehingga, mereka memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk terus membangun dan memperbaiki negara dan bangsa.

"Walaupun kalian mengatakan bahwa kalian hanya masyarakat biasa, namun kalian harus paham bahwa kalian adalah merupakan bagian kecil dari masyarakat Indonesia yang memiliki keberuntungan dan kemampuan untuk mengecap pendidikan tinggi," kata Sri Mulyani.

Bekas Direktur Bank Dunia itu lantas mengutip pernyataan tokoh Afrika Selatan Nelson Mandela, bahwa pendidikan adalah alat yang luar biasa mampu untuk mengubah dunia. Karena itu, ia meminta para wisudawan untuk mengguakan ilmu yang telah diperoleh tersebut untuk mengubah Indonesia menjadi negara maju, adil, dan sejahtera.

"Jadi kalau kalian selama ini menyanyikan Indonesia Raya, berikrar untuk membangun Indonesia, itu bukan sekadar tekad. Kalian telah diberikan sarana berupa pendidikan terbaik di Republik Indonesia dan bahkan dalam kalian menuntut ilmu dibayar memakai uang negara. Gunakan ilmu yang telah diberikan itu untuk mengubah dunia," tutur dia.

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

6 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

1 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Proses Kesiapan Boyongan Puluhan Ribu ASN ke IKN

2 hari lalu

Proses Kesiapan Boyongan Puluhan Ribu ASN ke IKN

Adapun jumlah ASN yang diperlukan untuk berada di IKN pada prioritas pertama sebanyak 11.916 orang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

3 hari lalu

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Salah satu syarat calon pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah harus lulus seleksi sebagai calon mahasiswa kampus PKN STAN.

Baca Selengkapnya