Damri akan Sediakan Layanan Transportasi Haji dan Umrah di Arab Saudi
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 7 Oktober 2020 14:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Damri menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Pengelola Keuangan Haji atau BPKH untuk menyediakan layanan transportasi bagi jamaah haji dan umrah di Arab Saudi.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan rencana tersebut menjadi bagian dari strategi ekspansi bisnis Damri ke luar negeri.
"Sebagai bagian dari strategi ekspansi Damri memberikan layanan di luar negeri bagi penduduk Indonesia yang menjalankan ibadah umrah dan haji," kata Kartika dalam penandatangan kerjasama BPKH dengan Damri, Rabu, 7 Oktober 2020.
Damri, kata dia, akan memberikan layanan terbaik dan melakukan transformasi budaya kerja dengan terlibat langsung di proyek internasional, termasuk layanan ibadah haji dan umrah.
Dia berharap ke depan dengan keterlibatan Damri dalam proyek internasional bisa meningkatkan juga kapabilitas dan transformasi budaya Damri. "Sehingga dari sisi kualitas layanan maupun kinerja, performance bisnis dan keuangan semakin baik," ujar dia.
<!--more-->
Kendati begitu, dia belum membeberkan kapan hal itu bisa terealisasi, biaya yang dikenakan hingga besaran investasi yang akan dikucurkan Damri.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPKH Anggito Abimanyu menuturkan bahwa untuk masuk dalam bisnis transportasi di Arab Saudi tidak akan mudah, karena harus berhadapan dengan 20 perusahaan yang mayoritas terhubung dengan keluarga kerajaan.
"Mereka royal family related jadi harus ada strategi yang tepat agar bisa memposisikan kita," kata dia dalam sambutannya di acara yang sama.
Dia mendukung langkah BUMN masuk ke pasar Arab Saudi. Anggito juga berharap Kementerian BUMN bisa menugaskan komisaris untuk aktif dalam mengawal kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Bahkan menurutnya, juga perlu mengajak Kementerian Luar Negeri
"Tidak bisa banyak kerja sama B to B, itu harus ada G to G. Karena bapak tau lah culture bisnis di Arab Saudi ingin melindungi warga negaranya," kata Anggito.
Baca juga: Curhat ke Wamen BUMN, Anggito: Malu, Capital Ouflow dari Haji Rp 15 T Per Tahun
HENDARTYO HANGGI