Terkait Penanganan Covid-19, Luhut Minta Perubahan Cuaca Ekstrem Diwaspadai

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Selasa, 6 Oktober 2020 20:20 WIB

Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Hari Kemerdekaan ke-75 RI kali ini diperingati dalam suasana yang berbeda. Musababnya, Indonesia tengah menghadapi cobaan yang berat karena wabah corona. Hal tersebut disampaikannya melalui video pendek yang diunggahnya di akun Instagram pribadinya. Instagram/@luhut.pandjaitan

TEMPO.CO, Jakarta - Terkait pengendalian Covid-19, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan minta agar Wisma Atlet, Kementerian Kesehatan dan perwakilan BUMN terus mewaspadai faktor cuaca. "Tiga bulan ke depan kita harus bersiap dengan perubahan cuaca yang ekstrem, ditakutkan akan timbul klaster baru karena faktor tersebut," ucapnya, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 6 Oktober 2020.

Luhut menilai, di masa cuaca ekstrem ini biasanya banyak muncul penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), yang gejalanya mirip dengan Covid-19. "Kita harus mampu mengakomodir keduanya pula, jangan sampai satu orang terjangkit keduanya."

Selain memberi wejangan tentang sistematika pencegahan, Luhut juga mengingatkan pengelola Wisma Atlet untuk terus menjaga kedisiplinan mereka yang saat ini sudah baik. Dengan demikian ia berharap angka kesembuhan yang tinggi di Wisma Atlet dapat dipertahankan, dan bisa menjadi rujukan bagi RS lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator RSD Wisma Atlet, Mayor Jenderal Tugas Ratmono menekankan bahwa Wisma Atlet memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi. "Tingkat kesembuhan di Wisma Atlet rata-rata mencapai 90 persen, dan kami terus menerapkan kedisiplinan untuk meningkatkan angka kesembuhan," ujarnya. Ia juga akan terus waspada terkait perubahan cuaca ekstrem dan akan menyiapkan berbagai mitigasi terhadap hal tersebut.

Selain itu, Tugas juga melaporkan berbagai perkembangan di RSD Wisma Atlet seperti total pasien masuk berdasarkan rujukan, ketersediaan akomodasi, jumlah SDM, stok APD, stok Lab, ketersediaan obat Covid-19 dan terapi pendukungnya.

Advertising
Advertising

Tugas juga melapor kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bahwa pihaknya telah mengoordinasikan kekurangan kebutuhan obat di Wisma Atlet . "Beberapa obat terapi Covid-19 dan pendukung persediaannya kurang dari satu minggu, seperti Oseltamivir dan Chloroquin Fosfat," ungkapnya. Menanggapi hal tersebut, Terawan mengatakan bahwa akan segera mengirim obat tersebut dalam pekan ini.

Baca juga: Dalam 2 Pekan, Luhut Minta Aparat Gunakan Aplikasi Monitoring Covid-19

Berita terkait

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

30 menit lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

2 jam lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

2 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

11 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

13 jam lalu

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

16 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

16 jam lalu

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

Ditanya terkait ciri-ciri orang toxic tidak sepaham visi misi Prabowo-Gibran, Gibran mengaku tidak tahu orang yang dimaksud Luhut tersebut.

Baca Selengkapnya

Luhut Pesan ke Prabowo agar Tak Bawa Orang Toxic, Bagaimana Cara Menghadapi Orang Toxic?

17 jam lalu

Luhut Pesan ke Prabowo agar Tak Bawa Orang Toxic, Bagaimana Cara Menghadapi Orang Toxic?

Orang toxic merupakan individu yang secara terus-menerus memberikan dampak negatif terhadap kehidupan dan emosional orang lain.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

17 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

Orang toxic mengarah kepada karakter orang yang suka menghasilkan dampak negatif.

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

19 jam lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya