Hutama Karya Kebut Sisa Peresmian 1 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Tahun Ini
Reporter
Yohanes Paskalis
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 28 September 2020 04:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – PT Hutama Karya (persero) hanya perlu menyiapkan pembukaan satu ruas lagi untuk merampungkan target tambahan panjang Jalan Tol Trans Sumatera pada tahun ini. Setelah peresmian Seksi 4 Tol Sigli – Banda Aceh sepanjang 13,5 kilometer pada akhir bulan lalu, pemerintah akhirnya mulai mengizinkan pengopersian Tol Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 kilometer mulai Jumat lalu.
“Yang harus kami kejar sebelum akhir tahun ini tinggal seksi 1 ruas Medan – Binjai,” ucap Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya, Muhammad Fauzan, kepada Tempo, Ahad 27 September 2020.
Menurut dia, perusahaan hanya perlu melancarkan ritme kerja untuk menjaga tenggat waktu perampungan seksi 1 Tol Medan – Binjai yang membentang dari Tanjung Mulia – Helvetia sepanjang 6 kilometer tersebut. Tanpa merincikan kondisi termutakhir ruas tersebut, dia optimistis konstruksinya kelar sebelum tutup tahun.
Selain untuk pengerjaan sejumlah ruas, belanja modal (capex) sebesar Rp 24 triliun yang dianggarkan Hutama Karya pada tahun ini pun dipakai untuk merampungkan sisa daftar Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Trans Sumatera.
Lima PPJT yang sedang dikejar perseroan tahun adalah Tol Betung - Jambi, Tol Jambi - Rengat, Tol Rengat - Pekanbaru, Tol Dumai – Rantau Prapat, serta Tol Rantau Prapat – Kisaran. Capex pun dipakai untuk keperluan uji kelayakan ruas di tahap perencanaan.
<!--more-->
Saat meresmikan Tol Pekanbaru-Dumai secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Presiden Joko Widodo mengharapkan para investor mengembangkan usaha di sekitar ruas Trans Sumatera yang sudah selesai.
Ruas itu hanya bagian kecil dari jalur panjang Trans Sumatera sepanjang 2.987 kilometer, yang terdiri dari 2.068 kilometer koridor utama dan 919 kilometer ruas sirip atau pendukung sepanjang. Jika dihitung dengan peresmian terbaru, saat ini sudah terdapat sembilan ruas sepanjang 647 kilometer yang beroperasi.
Jokowi meminta jajaran menteri merespons minat investasi secara cepat. Menurut dia, Tol Pekanbaru-Dumai yang dibangun dalam kurun waktu 33 bulan itu sangat berpotensi menarik modal baru.
Dengan kebutuhan pendanaan hingga Rp 16,2 triliun, ruas itu dilengkapi tujuh gerbang elektronik dan 10 area rehat. "Keberadaan tol ini (Pekanbaru-Dumai) sudah mengundang minat investasi,” ujarnya. “Untuk mengembangkan usaha seperti kawasan industri, perumahan, fasilitas pariwisata.” Jokowi.
Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan ruas itu akan melancarkan ekspor dan impor dari Pelabuhan Dumai ke kota Pekanbaru dan sebaliknya. “Meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah dan nasional,” katanya dalam keterangan tertulis.
<!--more-->
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memang sedang mengembangkan berbagai ruas yang terintegrasi dengan pusat ekonomi baru, terutama kawasan industri dan wisata.
Di luar Pulau Sumatera, ada juga rencana pembangunan sembilan tol penghubung kawasan di Jawa dan Bali yang akan dikebut selama empat tahun ke depan. Panjang totalnya melebihi 374 kilometer dengan akumulasi nilai investasi yang melewati Rp 100 triliun
“Selain integrasi antar infrastruktur, ini dukungan untuk pengembangan lokasi prioritas,” ucap Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit, kepada Tempo.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia, Krist Ade Sudiyono, sebelumnya mengatakan calon pemodal, terlebih dari kalangan swasta, membutuhkan ketegasan pemerintah sebelum ikut mengerjakan atau mengelola proyek infrastruktur.
“Harus cepat mengambil keputusan agar tak berlarut-larut, semisal dalam proses pembebasan tanah atau pemberian kompensasi.”
Baca juga: Sebelum Akhir Tahun, Hutama Karya Akan Operasikan Dua Ruas Tol Trans Sumatera
DEWI NURITA | YOHANES PASKALIS