Mentan Usul Satu Provinsi dapat KUR Khusus Rp 1 T untuk Membeli Alsintan,

Jumat, 25 September 2020 19:15 WIB

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melakukan Pencanangan Gerakan Diversifikasi Pangan, Ekspose UMKM pangan lokal dan buah Nusantara 2020, di Jakarta, Rabu (19/8).

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyiapkan program Kredit Usaha Rakyat dengan insentif khusus bagi pelaku pertanian untuk membeli alat mesin pertanian alias alsintan.

"Saya harap Pak Menko, disiapkan KUR dengan insentif khusus untuk membeli alsintan, yakni dengan satu provinsi Rp 1 triliun. Traktor besar, penggilingan, RMU, penggilingan beras," ujar Syahrul dalam Rapat Koordinasi Pimpinan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Kementerian Lembaga 2020, seperti dinukil daro keterangan tertulis, Jumat, 25 September 2020.

Syahrul mengatakan Kementan memiliki 186 penggilingan beras, namun 80 persen sudah ketinggalan zaman. "Kalau ini berikan dengan skala kredit dan ini berputar, ini dalam paling lambat dalam setahun akan menghasilkan."

Ia optimistis dengan insentif yang diberikan pada input produksi menggunakan KUR, mekanisasi yang diterapkan dapat mengurangi angka kehilangan pada produksi, dari yang biasanya ada di angka 9 -13 persen, menjadi kisaran di 3-4 persen.

Saat ini, kata Syahrul, selain dana APBN, dukungan pembiayaan bagi pelaku pertanian diperoleh melalui KUR pendampingan sebanyak Rp 34,2 triliun.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Dalam kesempatan yang sama, Syahrul sampaikan perkembangan ketersediaan beras di tahun. Ia menjamin stok beras bisa memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun ini. "Dengan stok yang ada, maka sampai akhir tahun kita memiliki stok beras yang cukup," kata Syahrul.

Syahrul berujar bahwa pada Musim Tanam I dari bulan Januari ke Juni 2020, ada 23 juta ton beras carry over. Adapun konsumsi beras masyarakat sekitar 15 juta ton. "Alhamdulilah stok Juli-Agustus itu ada 7,83 juta ton beras."

Terkait dengan Musim Tanam II, Mentan menjelaskan mengejar produksi pada lahan eksisting seluas 7,5 juta hektar, dengan keadaan lahan yang sudah tertanam 87 persen, dan perkiraan menghasilkan kurang lebih 15 juta ton.

Syahrul mengatakan bahwa proses produksi yang berjalan ini membutuhkan penyerapan produksi beras secara masif. Hal ini penting, menurut dia, agar kestabilan harga panen tetap terjaga.

"Musim panen biasanya harga menurun, dan kita harus intervensi. Kita harus mempersiapkan daya serap kita, tidak cukup hanya dengan Bulog, tapi dengan sinergi kementerian lain, dan seperti BUMN ada Berdikari, Pertani dan yang lain," ujar Syahrul.

Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Siapkan Lumbung Pangan di Sumba Tengah


CAESAR AKBAR

Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

1 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

1 hari lalu

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

Jaksa KPK mengatakan bisa saja menghadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal kebocaran BAP

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

2 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

2 hari lalu

Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

Saksi mengungkapkan Kementan kerap keluar uang Rp 3 juta per hari untuk keperluan makan online dan laundry di rumah dinas SYL.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

2 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

3 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

4 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

5 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya