Mendag Ungkap 8 Produk RI yang Ekspornya Melesat selama Pandemi

Minggu, 20 September 2020 21:00 WIB

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkeliling Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa, 16 Juni 2020. Pemerintah telah mengizinkan pusat perbelanjaan untuk dibuka kembali untuk meningkatkan pendapatan sektor bisnis di tengah pandemi virus Corona. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto meyakini masih ada peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya, meski secara umum pagebluk telah berdampak negatif pada neraca perdagangan, ada beberapa produk yang justru terpantau mengalami peningkatan ekspor.

"Hal ini tentunya memberikan pesan pada kita semua bahwa meskipun di tengah pandemi masih terdapat peluang dan kesempatan dalam meningkatkan ekspor selama kita jeli dalam memanfaatkan peluang dan menemukan inovasi baru yang mampu menjawab kebutuhan konsumen," ujar Agus dalam konferensi video, Ahad, 20 September 2020. Ia pun meminta para pelaku pemasaran bisa memanfaatkan situasi tersebut untuk meningkatkan penjualan produk di era pandemi.

Kementerian Perdagangan mencatat sedikitnya ada delapan produk yang mengalami peningkatan ekspor signifikan selama masa pandemi Covid-19. Komoditas yang dimaksud antara lain minyak olahan dari hewan dan tumbuhan yang naik 91,05 persen, logam mulia naik 87,02 persen, vegetable plaiting materials naik 62,69 persen, serta buah olahan naik 54,28 persen.

Selain itu, ekspor alat medis naik 48,25 persen, produk logam naik 30,71 persen, produk farmasi naik 17,06 persen dan makanan olahan naik 7,99 persen.

Secara umum, Agus mengatakan ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh pelaku perdagangan selama pandemi ini, antara lain perubahan pola perdagangan global yang membuat pasokan dan permintaan terganggu. Di sampung itu, kerja sama perdagangan internasional tidak berjalan efektif akibat dampak dari kebijakan masing-masing negara untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Advertising
Advertising

"Kemudian ancaman resesi ekonomi global mengubah pola konsumsi masyarakat saat ini, misalnya terjadi peningkatan belanja online, serta daya beli masyarakat lemah karena pemutusan hubungan kerja, serta terhentinya aktivitas UMKM dan sektor informal akibat pandemi," tutur Mendag.

<!--more-->

Situasi ini pun membuat semua pihak harus menyesuaikan diri dengan tatanan yang berubah akibat pandemi. Ia mengatakan pendekatan konvensional tidak bisa diterapkan, sehingga perlu strategi anyar.

Dalam melakukan pemasaran, contohnya, Agus mengatakan para pelaku pemasaran mesti mengedepankan empati dalam berkomunikasi bisnis di masa pandemi ini. Pasalnya, pagebluk telah banyak menelan korban dan masyarakat yang penuh solidaritas sosial.

Berikutnya, pemasar juga harus memanfaatkan teknologi multimedia dalam berkomunikasi dengan pelanggan. Hal tersebut sejalan dengan layanan yang harus mulai go virtual akibat pandemi.

"Itu untuk memastikan bahwa bisnis perusahaan dapat dijangkau secara online. Dengan adanya Covid-19, konsumen menghindari kontak fisik. Mereka beralih menggunakan media virtual atau digital," kata Agus. Terakhir, pengusaha harus memberi jaminan keamanan produk-produk. "Saat ini masyarakat mengutamakan keamanan karena itu, jaminan keamanan harus dikedepankan."

Baca juga: Penjelasan KKP Soal Larangan Ekspor Produk Perikanan ke Cina



CAESAR AKBAR

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

6 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

7 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

7 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

Indonesia perlu meningkatkan volume ekspor untuk menghindari kenaikan harga komoditas akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya