Bukan Epidemiolog, Luhut Klaim Manajer yang Baik Tangani Pandemi Covid-19
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 19 September 2020 08:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengakui dirinya bukan epidemiolog dan punya latar belakangan pengetahuan dalam menangani pandemi. Meski begitu, ia menyatakan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh banyak epidemiolog berpengalaman.
"Saya bukan epidemiolog, memang betul. Tapi saya dibantu banyak orang pintar anak-anak muda epidemiolog seperti Monica yang dari UI dan lulus dari Havard untuk epidemiologi. Jadi orang-orang berkualitas membantu saya," ujar Luhut saat konferensi pers virtual terkait Penanganan Covid-19 di 8 Provinsi pada Jumat, 19 September 2020.
Dengan tim solid yang juga berisi para pakar epidemiolog itu, Luhut yakin tugasnya mengawal perkembangan kasus Covid-19 di 9 provinsi bisa dijalankan dengan baik. "Saya hanya manajer, saya kira saya boleh mengklaim saya manajer yang baik,” ucapnya.
Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tersebut menanggapi kritik banyak pihak atas langkah Presiden Joko Widodo menugaskan Luhut mengawal perkembangan kasus Covid-19 di provinsi yang mencatat penambahan kasus harian tertinggi.
Luhut juga meminta para pengkritik itu agar memberi masukan yang solutif. "Jangan terlalu nyiyir kalau tidak mengerti masalah. Kami kerja, kok. Kami juga punya otak, punya kekuatan dan tim yang bagus," ucapnya.
Sebelumnya, Luhut menyebut dirinya dan Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo diperintahkan Presiden Jokowi menangani kasus Corona di sembilan provinsi dengan tingkat penyebaran virus tertinggi dalam waktu dua pekan.
<!--more-->
“Presiden perintahkan dalam waktu dua minggu kita harus bisa mencapai tiga sasaran, yaitu penurunan penambahan kasus harian, peningkatan recovery rate, dan penurunan mortality rate,” ujar Luhut dalam keterangannnya, Senin, 14 September 2020.
Sembilan provinsi yang dimaksud adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Utara, dan Papua. Menurut Luhut, akumulasi kasus Covid-19 di provinsi-provinsi tersebut, kecuali Papua, menyumbangkan 75 persen dari total jumlah positif corona. Angka ini setara dengan 68 peren dari kasus yang masih aktif.
Lebih jauh Luhut mengungkapkan petugas medis dan relawan yang bergerak di bidang kesehatan merupakan kelompok pertama yang bakal diimunisasi saat vaksin virus corona sudah selesai diproduksi.
“Pertama orang yang bertugas di bidang kesehatan. Jangan sampai nanti ada lagi dokter dan perawat kena korban Covid-19,” kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Jumat, 18 September 2020.
Luhut menargetkan imunisasi untuk petugas medis bisa dilakukan dalam rentang akhir 2020 hingga awal 2021. Setelah itu, pemerintah akan mengimunisasi masyarakat luas secara bertahap.
BISNIS | FRANCISCA CHRISTY
Baca: Luhut Ungkap Kelompok Pertama yang Diimunisasi Vaksin Corona