BI Beli EBA untuk Pengendalian Moneter

Reporter

Editor

Rabu, 27 Agustus 2003 17:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Bank Indonesia bisa membeli produk investasi Efek Beragun Aset (EBA), dengan syarat harus diubah menjadi menjadi surat berharga yang berkualitas tinggi, mudah dicairkan dan aman. Pembelian nantinya bisa dilakukan melalui pasar sekunder yang menjual surat-surat berharga.

Hal itu disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi Sarwono dalam diskusi terbatas tentang EBA di Hotel Dharmawangsa, Rabu (20/8).

Hartadi menjelaskan, saat ini likuiditas masih berputar antara BI dan perbankan. Sehingga kita perlu mentransmisikan kelebihan likuiditas atau ekspansi likuiditas ini kepada kegiatan-kegiatan ekonomi, katanya. Di sinilah EBA berperan dalam mencairkan kebekuan tersebut.

Bank-bank saat ini masih cenderung konservatif untuk memberikan kreditnya. Akibatnya, suku bunga pun masih tergolong tinggi, padahal di sisi lain para pengusaha,--terutama pengusah kecil dan menengah, sangat memerlukan pembiayaan ini. Maka, bila saja kredit yang diberikan kepada mereka bisa disekuritisasi atau diperjualbelikan, resikonya akan tersebar. Kedua, dana yang tadi sudah digunakan oleh bank akan kembali kepada bank tersebut. Sehingga bank punya potensi untuk memberikan kredit lebih besar lagi, ujarnya. Dengan demikian, EBA bisa digunakan sebagai cara untuk mengurangi resiko pembiayaan.

Hartadi juga memberikan contoh. Di Jepang, Bank of Japan mengeluarkan satu ketentuan bahwa untuk jangka waktu tertentu, demi meningkatkan likuiditas dari bank sentral ke sektor riil, bank sentral bisa membeli aset bersekuritisasi yang ada di Jepang. Jadi, bank sentral membeli langsung efeknya tadi, dengan persyaratan EBA tadi harus berkualitas tinggi," katanya. Dengan demikian EBA bisa digunakan sebagai instrumen operasi pengendalian moneter.

(sam cahyadi-kurniawan-TNR)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Satu Hari Bersama Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan

4 menit lalu

Satu Hari Bersama Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan

Berikut perjalanan Tempo dengan penyair Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan, sebelas tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

11 menit lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg Hari Ini

13 menit lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg Hari Ini

MK menggelar sidang perdana sengketa pileg DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten atau kota, dan DPD RI hari ini.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

14 menit lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Manuver Partai Politik Pasca Putusan MK: Dukung Pemerintahan Prabowo hingga Masih Mengambang

17 menit lalu

5 Fakta Manuver Partai Politik Pasca Putusan MK: Dukung Pemerintahan Prabowo hingga Masih Mengambang

Pasca Putusan MK, Sekjen PKS menyebut, PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

19 menit lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Witan Sulaeman: Kami Akan Berjuang Lebih Keras

21 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Witan Sulaeman: Kami Akan Berjuang Lebih Keras

Timnas U-23 Indonesia, Witan Sulaeman, merasa percaya diri untuk menghadapi Uzbekistan U-23 pada semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

38 menit lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Kemenag Luncurkan Gerakan Senam Haji Jaga Ketahanan Fisik Jemaah

40 menit lalu

Kemenag Luncurkan Gerakan Senam Haji Jaga Ketahanan Fisik Jemaah

Gerakan Senam Haji dikemas untuk menjaga kebugaran dan ketahanan fisik jemaah.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

42 menit lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya