ADB Perkirakan Ekonomi Indonesia pada Akhir 2020 Minus 1 Persen

Jumat, 18 September 2020 15:30 WIB

Bambang Susantono. TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Asian Bank Development (ADB) atau Bank Pembangunan Asia memperkirakan pertumbuhan Indonesia sampai akhir 2020 akan terkontraksi sebesar -1 persen. Vice President for Kwnoledge Management and Sustainable Development Asian Bank Development (ADB) Bambang Susanto mengatakan penurunan pendapatan domestik produk atau PDB didorong oleh minimya mobilisasi di masa pandemi.

“Kita melihat setelah pengetatan, tentu ada dampaknya. Mobility akan berkurang, pengaruhnya tentu terjadi penurunan GDP,” ujar Bambang dalam webinar, Jumat, 18 September 2020.

Menurut Bambang, pelemahan ekonomi tak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di hampir semua negara. Berdasarkan paparannya, sepanjang 2020, negara lain di Asia seperti Korea Selatan akan mengalami kontraksi -1 persen seperti Indonesia.

Kemudian, Malaysia diperkirakan mengalami kontraksi -5 persen; Filipina -7,3 persen; Singapura -6,2 persen; Hong Kong -6,5 persen; dan Thailand -8 persen. Di Asia bagian selatan, negara-negara seperti Cina dan Pakistan pun diperkirakan mengalami pelemahan. Sampai akhir 2020, pertumbuhan ekonomi India diproyeksikan sebesar -9 persen atau turun cukup dalam dan Pakistan -0,4 persen.

Adapun negara di Asia bagian tengah seperti Azerbaijan mengalami pertumbuhan -4,3 persen dan Kazakhstan -3,2 persen. Sementara itu di Pasifik, Fiji akan mengalami kontraksi cukup dalam sebesar -19,8 persen; sedangkan Papua Nugini -2,9 persen.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Namun demikian, ada beberapa negara yang ditengarai akan mencapai level positif seperti Vietnam. Vietnam diperkirakan mengalami pertumbuhan 1,8 persen, Cina sebesar 1,8 persen; dan Taiwan sebesar 0,8 persen. Ada pula Bangladesh yang diperkirakan masih tumbuh 5,2 persen.

Pasca-pandemi, ujar Bambang, pemulihan ekonomi nasional diperkirakan tidak akan langsung memuncak atau membentuk V shape. “Kita akan seperti Nike, ada periode panjang sampai ke level pemulihan seperti sebelumnya,” ucapnya.

Pemulihan ekonomi segera bisa tercapai seandainya penanganan pandemi berjalanan cepat. Bambang mengatakan ADB saat ini sedang mencari cara agar Covid-19 tertangani dengan baik di Asia-Pasifik. Ia menyebut, ADB memiliki anggaran US$ 20 miliar untuk membantu 40 negara berkembang.

“Kami menyiapkan paket US$ 20 miliar dengan tiga hal utama yang kami biayai, yang sifatnya emergency,” ucapnya.

ADB juga akan memastikan negara-negara berpenghasilan rendah dapat mengakses vaksin corona seumpama telah berhasil diproduksi. “Tahun depan jumlah vaksin kira-kira 2 miliar. Jadi tidak semua bisa menerima. Siapa yang bisa akses itu? ADB sedang mengupayakan semua negara punya akses khususnya yang berpendapatan rendah,” tuturnya.

Baca juga: ADB Soroti Rasio Pajak Negara Asia Tenggara di Bawah 15 Persen, Termasuk RI

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

33 menit lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

2 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

2 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya