Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan 4,00 Persen
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 17 September 2020 14:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 September 2020 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate atau BI7DRR di level 4,00 persen. Adapun suku bunga Deposit Facility tetap 3,25 persen, dan suku bunga Lending Facility 4,75 persen.
"Keputusan ini mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah inflasi yang diprakirakan tetap rendah," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam siaran virtual RDG, Kamis, 17 September 2020.
Dia mengatakan untuk mendorong Pemulihan ekonomi nasional dari dampak Covid-19, BI menekankan pada jalur kuantitas dengan penyediaan likuiditas, termasuk dukungan BI kepada pemerintah dalam mempercepat realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2020.
Perry mengatakan keputusan tersebut konsisten sesuai dengan inflasi yang tetap rendah serta stabilitas eksternal yang terjaga. Tercatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2020 deflasi -0,05 secara bulanan (month to month) dan 1,32 persen secara tahunan (year on year).
Sedangkan inflasi Januari hingga Agustus 2020 sebesar 0,93 persen secara year to date. Angka inflasi itu, kata dia, terkendali dalam sasaran 3 plus minus 1 persen.
<!--more-->
"Inflasi tetap rendah sejalan dengan permintaan yang belum kuat dan pasokan yang memadai," ujarnya.
Inflasi inti, kata dia, juga tetap rendah dipengaruihi perimtaan domestik yang belum kuat, konsistensi kebijakan BI mengarahkan ekspektasi inflasi, dan stablitas nilai tukar yang terjaga.
inflasi kelompok administered price juga rendah didorong penurunan tarif angkutan udara. Sementara deflasi pada kelompk volatile food dipengaruhi permintaan domestik yang belum kuat, pasokan yang memadai sejalan dengan panen di berbagai sentra produksi dan distribusi yang terjaga.
Dia juga mengatakan keputusan mempertahankan suku bunga acuan, juga bagian penguatan bauran kebijakan nasional untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan tetap menjaga terkendalinya inflasi dan stabilitas nilai tukar.
Baca juga: Bank Indonesia Diprediksi Pertahankan Suku Bunga Acuan di 4 Persen, Ini Sebabnya
HENDARTYO HANGGI