PSBB Jilid II, Pengusaha Lintas Sektor Berharap Kelonggaran

Sabtu, 12 September 2020 04:32 WIB

Penumpang saat menunggu kedatangan KRL Commuterline di peron Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu sore, 5 Agustus 2020. Pembatasan ini untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 pada angkutan umum khususnya KRL Commuterline. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta – Rencana penerapan ulang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di ibu kota mulai Senin pekan depan membuat para pelaku usaha sejumlah sektor ketar ketir. Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Pengusaha Angkutan Darat, Ateng Aryono, mengatakan para operator angkutan umum dalam kota bisa semakin sulit mengeruk pendapatan harian jika bentuk pembatasan persis sama seperti PSBB April lalu.

“Saat itu omset bus umum, apalagi yang antar kota, anjlok hampir 100 persen karena tak ada mobilitas penumpang,” ucapnya kepada Tempo, Jumat 11 September 2020.

Menurut Ateng, angkutan dalam kota bisa kembali kehilangan pangsa penumpang yang bepergian ke tempat kerja, belum termasuk pasar pengunjung tempat wisata DKI yang sudah dibuka kembali. Angkutan penumpang keluar masuk Jakarta pun terancam jika sekat antar kota kembali diperkuat.

Alih-alih mengurangi pergerakan, PSBB tahap kedua justru dianggap bisa memicu bus ilegal yang menjemput penumpang di lokasi yang tak terpantau dinas perhubungan.

Advertising
Advertising

“Kalau pemerintah sekitar latah, layanan antar kota pun terganggu,” kata dia. Di ujung PSBB transisi fase I pada 10 September lalu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memutuskan kembali menerapkan PSBB penuh.

<!--more-->

Alasannya, ibu kota tak sanggup lagi menahan lonjakan pasien positif Covid-19. Di masa transisi, Ateng melanjutkan, mayoritas operator bus masih beroperasi dengan 60 persen armada yang dimiliki demi penghematan. “Ingat demand juga masih 40 persen dari kondisi normal, semakin terpuruk kalau dibatasi.”

Jika terpaksa diterapkan, Organda mendesak pemerintah merealisasikan bantuan langsung tunai kepada entitas dan awak angkutan darat yang terdampak. Pelaku industri angkutan pun membutuhkan keringanan pajak penghasilan, seperi PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 25. “Dulu tuntutan ini mulai reda karena ada harapan saat new normal, sekarang diminta lagi,” ucap Ateng.

Presiden Direktur Lion Air, Edward Sirait, pun khawatir industrinya terdampak PSBB ulang. Mirip dengan Ateng, dia memperkirakan kebijakan Jakarta diikuti oleh daerah lain. “Dilihat dari kebijakan daerah lain dulu, itu baru mempengaruhi kinerja penerbangan. Kita tetap menanti rincian aturannya,” ujar Edo, kemarin.

Wakil Ketua Umum Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA), Budijanto Ardiansyah, pun berharap kelonggaran agar 1.500 anggota forumnya yang berada di Jakarta bisa tetap bekerja optimal.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, pun berharap Pemerintah DKI bisa memberi penyesuaian untuk pelaku industri wisata, seperti perhotelan dan restoran, serta ekonomi kreatif di masa PSBB.

<!--more-->

“Saya berharap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah berupaya menjalankan protokol kesehatan dengan baik mendapatkan apresiasi dari Pemda DKI, dengan diberikan ruang lebih, sehingga bisa tetap bangkit,” kata ujarnya.

Adapun Peneliti The Indonesian Institute Center for Public Policy Research, Muhamad Rifki Fadilah, mengatakan proses pemulihan ekonomi yang sempat berjalan dalam jangka pendek akan terhambat jika PSBB kembali berlaku. Indikator pembalikan ekonomi diprediksi kembali berubah negatif.

“Artinya, kegiatan bekerja, berproduksi, berbelanja, dan aktivitas ekonomi lainnya harus dipaksa berhenti kembali,” katanya. “ Akan berdampak luas kepada perekonomian secara agregat, terlebih Jakarta menjadi penopang perekonomian Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Besok, Anies Baswedan Bertemu Airlangga Hartarto Bahas PSBB Ketat

CAESAR AKBAR | FRANSISCA CHRISTY ROSANA | HENDARTYO HANGGI| YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

19 jam lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

2 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

2 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

2 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

3 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

3 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

4 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

5 hari lalu

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

5 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

KAI Catat 4,4 Juta Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Kelas Ekonomi Jadi Favorit Masyarakat

5 hari lalu

KAI Catat 4,4 Juta Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Kelas Ekonomi Jadi Favorit Masyarakat

KAI mencatat jumlah penumpang selama masa angkutan Lebaran periode H-10 sampai H+10 Lebaran mencapai 4,4 juta orang.

Baca Selengkapnya