Teten Masduki: Realisasi Penyaluran Banpres Produktif UMKM Sudah 61 Persen
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 4 September 2020 18:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan realisasi penyerapan anggaran Bantuan Presiden Produktif untuk UMKM hingga saat ini telah mencapai 61 persen dari pagu anggaran tahap awal sebesar Rp 22 triliun untuk 9,1 juta pelaku usaha mikro.
"Per hari ini sudah 61 persen penyerapannya dari sejak ini dilaunching bulan tanggal 24 Agustus di Istana oleh Pak Presiden," ujar Teten dalam konferensi video, Jumat, 4 September 2020. Berdasarkan data Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi, sejak diluncurkan, penyaluran anggaran Banpres Produktif ini sudah mencapai Rp 13 triliun.
Teten menargetkan pada September ini kementeriannya akan bisa menyalurkan Banpres Produktif tersebut hingga 12 juta penerima. Bahkan, ia membuka peluang untuk menambah total jumlah penerima hingga akhir tahun menjadi 15 juta penerima.
Teten mengatakan penyaluran banpres produktif tersebut perlu dipercepat. Mengingat, target penerima bantuan sebesar Rp 2,4 juta itu adalah pelaku usaha yang belum tersentuh pembiayaan perbankan alias unbankable. Sehingga, mereka perlu dibantu agar tetap produktif di tengah tekanan pandemi ini.
"Modal mereka banyak tergerus untuk konsumsi kebutuhan keluarga sehari-sehari. Kalau kita tidak segera diberi hibah mungkin mereka semakin sulit dan tidak bisa berusaha lagi," kata Teten.
<!--more-->
Padahal, menurut dia, pemulihan ekonomi nasional saat ini akan sangat bertumpu kepada usaha mikro, kecil, dan menengah sebagai dinamisator ekonomi. Mengingat, 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM.
"Penyerapan tenaga kerjanya juga cukup tinggi, sekitar 97 persen. Kalau kita address dengan benar UMKM ini, kita bisa mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran tidak terlalu tajam," ujarnya.
Survei Bank Indonesia yang dipublikasikan Juni lalu menyimpulkan sektor yang paling terkena dampak pandemi adalah UMKM. Sebanyak 72 persen pelaku UMKM mengalami penurunan penjualan hingga masalah permodalan.
Adapun data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menyebut saat ini jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64 juta unit usaha atau 99 persen dari total unit usaha di dalam negeri.
Baca juga: Teten Masduki Klaim 97 Persen Wilayah RI Sudah Terjangkau Pasar Digital
CAESAR AKBAR