Menaker Ungkap Peluang Subsidi Gaji Berlanjut Tahun Depan Jika ..

Kamis, 3 September 2020 21:45 WIB

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Peluncuran BLK Komunitas ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) penerimaan bantuan pembangunan gedung workshop dan peralatan pelatihan vokasi dengan 5 lembaga SP/SB penerima bantuan di Ruang Tridharma Kemnaker, Jakarta, Kamis (27/8/2020)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan keberlanjutan program subsidi gaji yang masuk dalam alokasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ditentukan berdasarkan efektivitas pelaksanaan pada 2020.

"Bagaimana dengan 2021? Pemerintah akan melihat efektivitas program [subsidi gaji] ini dalam mendongkrak perekonomian nasional," ujar Ida di Jakarta, Kamis 3 Agustus 2020.

Selain efektivitas program, Ida mengatakan keberlanjutan program subsidi gaji juga bergantung kepada kondisi perekonomian negara pada 2021 mendatang. Terkait dengan hal tersebut, lanjutnya, pemerintah terus melakukan evaluasi.

Peluncuran Bantuan Subsidi Upah (BSU) dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Agustus 2020. Melalui program itu, pemerintah memberikan subsidi kepada pekerja formal yang memiliki upah di bawah Rp5 juta dengan nilai bantuan Rp600.000 per bulan selama 4 bulan.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar menilai perlu dilakukan percepatan eksekusi subsidi gaji dengan mempercepat proses validasi.

Advertising
Advertising

<!--more-->

"Sehingga setiap pekan bisa ditransfer 4 - 5 juta rekening peserta. Dengan demikian pada pekan ketiga September tahap pertama selesai. Kalau saat ini hanya ditargetkan 2,5 sampai 3 juta per minggu sejak kemarin, maka target 15,7 juta akan selesai di minggu pertama Oktober 2020," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.

Apabila pemberian BSU tahap pertama sebesar Rp1,2 juta dilakukan di akhir September atau pada pekan pertama Oktober, lanjutnya, maka BSU tersebut akan dikonsumsi di Oktober, yang akan dihitung untuk kuartal IV/2020, bukan kuartal III/2020.

Saat ini, kata Timboel, persoalan yang menghambat percepatan eksekusi BSU ini adalah masih ada sekitar 1,6 jutaan rekening yang belum terkumpul, masih ada rekening yang sudah tidak aktif, salah kirim nomor rekening (rekening istri yang dikirim), dan sebagainya.

"Persoalan ini pun harus dicarikan solusi dengan segera agar tidak menghambat eksekusi BSU di September ini," kata dia.

Terkait sekitar 1,6 juta nomor rekening yang belum terkumpul, pemerintah dapat melakukan mitigasi dengan mengumumkan ke peserta BPJS Ketenagakerjaan agar yang belum mengirim nomor rekening bisa mendatangi cabang-cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat dengan membawa identitas dan nomor rekening sehingga bisa dipercepat pengumpulannya.

<!--more-->

Bagi nomor rekening yang tidak aktif maupun salah mengirim nomor rekening, BPJS Ketenagakerjaan dinilai bisa segera menghubungi perusahaan sehingga pekerja bisa menggantinya, atau langsung menyerahkan ke cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat.

"Untuk mengatisipasi adanya pekerja yang belum memiliki nomor rekening maka BSU dapat disalurkan via kantor pos. Dengan nama, alamat pekerja serta perusahaan yang terdata di BPJS Ketenagakerjaan maka pekerja bisa dihubungi untuk mengambil BSU di kantor pos terdekat," kata Timboel.

Baca juga: Erick Thohir Sebut Subsidi Gaji Pekerja Hanya Sampai Desember

Berita terkait

OJK Sebut Pemanfaatan Restrukturisasi Kredit Covid-19 Capai Rp 830,2 T

36 hari lalu

OJK Sebut Pemanfaatan Restrukturisasi Kredit Covid-19 Capai Rp 830,2 T

OJK menyebutkan pemanfaatan stimulus restrukturisasi kredit perbankan untuk dampak Covid-19 telah mencapai Rp 830,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Investasi Aset Negara dalam Pengembangan UMKM melalui APBN

5 Desember 2023

Investasi Aset Negara dalam Pengembangan UMKM melalui APBN

Pemerintah mengesahkan APBN 2024 sebesar Rp3.325,1 triliun sebagai instrumen utama menghadapi peristiwa global.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Aktivitas Domestik Masih Resiliensi, Pemulihan Ekonomi Cukup Bertahan

21 September 2023

Sri Mulyani: Aktivitas Domestik Masih Resiliensi, Pemulihan Ekonomi Cukup Bertahan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa ekonomi dari sisi aktivitas domestik yang masih menunjukkan adanya resilien. Ditambah lagi pemulihan ekonomi juga masih cukup bertahan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Bubarkan KPED, Klaim Ekonomi Jawa Barat Sudah Pulih

21 Agustus 2023

Ridwan Kamil Bubarkan KPED, Klaim Ekonomi Jawa Barat Sudah Pulih

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerima laporan terakhir Komite Pemulihan Ekonomi Daerah atau KPED Jawa Barat pada Senin, 21 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Pemulihan Ekonomi yang Cepat dan Kuat Bikin Indonesia Naik Kelas

16 Agustus 2023

Jokowi Sebut Pemulihan Ekonomi yang Cepat dan Kuat Bikin Indonesia Naik Kelas

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menjelaskan pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat dari pandemi Covid-19 telah membawa Indonesia naik kelas.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani: Indonesia yang Terbaik di Dunia dalam Penanganan Covid-19

16 Agustus 2023

Puan Maharani: Indonesia yang Terbaik di Dunia dalam Penanganan Covid-19

Puan Maharani menyoroti soal kinerja Indonesia menangani Covid-19. WHO menyampaikan bahwa penanganan di Indonesia termasuk yang terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bahas Kondisi Pemulihan Ekonomi Hingga Konflik Myanmar di HUT Ke-56 ASEAN

8 Agustus 2023

Jokowi Bahas Kondisi Pemulihan Ekonomi Hingga Konflik Myanmar di HUT Ke-56 ASEAN

Jokowi menyebut saat ini ASEAN masih berupaya mendamaikan Myanmar salah satunya melalui five point consensus ASEAN.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bubarkan KPCPEN, Penanganan Covid-19 di Masa Endemi Dilakukan oleh Siapa?

7 Agustus 2023

Jokowi Bubarkan KPCPEN, Penanganan Covid-19 di Masa Endemi Dilakukan oleh Siapa?

Presiden Jokowi secara resmi mengakhiri masa tugas Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada Jumat pekan lalu.

Baca Selengkapnya

LPS Ungkap Rekening Jumbo Tembus Rp 4.241,93 Triliun

2 Agustus 2023

LPS Ungkap Rekening Jumbo Tembus Rp 4.241,93 Triliun

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan rekening jumbo yang di atas Rp 5 miliar tumbuhnya masih lumayan bagus.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Gelontorkan Rp 8 Triliun untuk Tambahan Bansos Beras Oktober-Desember

1 Agustus 2023

Sri Mulyani Gelontorkan Rp 8 Triliun untuk Tambahan Bansos Beras Oktober-Desember

Tambahan batuan itu, kata Sri Mulyani, akan diberikan dalam bentuk 10 kilogram beras per bulan kepada setiap keluarga miskin.

Baca Selengkapnya