Barang dari Cina Dominasi Kiriman Pos Palembang Selama Pandemi

Reporter

Antara

Jumat, 28 Agustus 2020 16:27 WIB

ilustrasi Kantor Pos

TEMPO.CO, Palembang - Barang-barang asal Cina mendominasi kiriman luar negeri melalui Kantor Pos Palembang selama pandemi Covid-19 sehingga bea cukai setempat meningkatkan pengawasan dan pengamanan paket guna mencegah penularan virus tersebut.

Kepala Sub Seksi Hanggar Pabean dan Cukai 10 Kantor Pos Palembang, Hasanudin, mengatakan selama semester I 2020 terdapat 14.843 consignment note (CN) atau dokumen pengiriman dari ribuan barang yang diterima Kantor Pos Palembang.
"Secara umum jumlahnya CN menurun, tetapi Cina tetap mendominasi sekitar 34 persen dari seluruh yang kami terima," ujarnya, Jumat, 28 Agustus 2020.

Menurut dia, barang kiriman Cina paling banyak berupa komoditas perhiasan, sedangkan kiriman dari negara lain seperti Singapura, Hong Kong, Taiwan dan Korea dominan berupa aksesoris, pakaian, CD K-POP, dan suku cadang sepeda.

Bea cukai menyemprotkan paket barang dengan disinfektan untuk mencegah penularan Covid-19. Selain itu para petugas meminimalisir pertemuan dengan pengguna jasa yakni hanya berkomunikasi lewat aplikasi WhatsApp dan email.

Rata-rata dokumen barang masuk selama semester I 2020 tersebut hanya 1.500 - 2.000 per bulan. Bahkan pada April 2020 Kantor Pos Palembang hanya menerima 980 CN dampak diberlakukannya berbagai pembatasan mobilitas kegiatan.

Kuantitasnya menurun jika dibandingkan semester II 2019 yang mencapai 17.648 CN dengan rerata 3.500 CN per bulan.

Sementara memasuki periode semester II 2020, rerata dokumen yang diterima masih 1.500 CN perbulan.

Namun penurunan itu tidak hanya disebabkan kondisi pandemi Covid-19, kata dia, melainkan masih ada pengaruh dari regulasi bea masuk US$ 3 yang di sisi lain juga berpengaruh positif dalam mempertahankan penerimaan negara saat jumlah kiriman menurun.

"Penerimaan negara dari bea masuk selama semester I 2020 sebesar Rp 175.343.000, sementara dari PDRI (PPh dan PPN) senilai Rp 277.903.000," katanya.

Sementara Kepala Seksi Penyuluhan dan Informasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Palembang, Dwi Harmawanto, menyebut masih terdapat temuan barang-barang kiriman yang dilarang sehingga harus disita petugas.

"Selama semester I ada 180 Surat Bukti Penindakan (SBP) untuk barang-barang yang dilarang dan harus disita, misalnya sex toys dan obat-obatan terlarang," kata dia.

ANTARA

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

3 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

8 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

1 hari lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

3 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya