Pendapatan Garuda dan AirAsia Diproyeksikan Anjlok 75 Persen

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Rabu, 26 Agustus 2020 08:54 WIB

Penerbangan pesawat maskapai Garuda Indonesia dengan protokol kesehatan. Foto: Garuda Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Dua maskapai nasional PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) dan PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) memproyeksikan penurunan pendapatan dan laba bersih secara konsolidasi hingga lebih dari 75 persen, pada tahun ini.

Dalam laporannya, melalui keterbukaan informasi publik yang dikutip Bisnis.com pada Selasa 25 Agustus 2020, manajemen Garuda memperkirakan perubahan total pendapatan (konsolidasi) dan laba bersih untuk periode terkini pada 2020 sebesar lebih dari 75 persen. Sementara AirAsia memproyeksikan laba bersih dan pendapatan tergerus ke level 51 persen sampai 75 persen.

Manajemen Garuda Indonesia menjelaskan, untuk meningkatkan kinerja keuangan perseroan, terdapat sejumlah rencana strategis baik dari sisi keuangan maupun operasional. Dari sisi aspek keuangan untuk menjaga likuiditas, GIAA telah melakukan negosiasi dengan lessor untuk penundaan pembayaran sewa pesawat (lease holiday) hingga memperpanjang masa sewa pesawat untuk mengurangi biaya sewa per bulan.

Saat ini Garuda juga mengusahakan financing dari perbankan dalam dan luar maupun pinjaman lainnya. Termasuk, menegosiasikan kewajiban utang Perseroan yang akan jatuh tempo dengan pihak ketiga.

Sementara untuk aspek operasional, selama ini pendapatan penumpang berkontribusi lebih dari 80 persen dari total pendapatan Garuda Indonesia. Kini, karena jumlah penumpang turun drastis, maskapai pun mengoptimalkan layanan kargo dan aktif mendukung upaya-upaya pemerintah khususnya yang terkait dengan penanganan Covid-19 melalui pengangkutan bantuan kemanusiaan, APD, obat-obatan, alat kesehatan.

Advertising
Advertising

Selain itu, maskapai BUMN ini juga mengoptimalkan layanan carter pesawat untuk evakuasi WNI yang berada di luar negeri. Garuda juga membantu proses pemulangan WNA untuk kembali ke negara masing-masing dan layanan charter untuk pengangkutan kargo.

"Di samping itu, Garuda juga bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata untuk mengkolaborasikan program dan inisiatif yang dapat mendorong geliat pariwisata, khususnya wisata domestik," tulis manajemen dalam laporan tersebut.

BISNIS

Baca juga: Libur Cuti Bersama, Okupansi Garuda Melonjak Lampaui 50 Persen

Berita terkait

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

3 jam lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya