Di Depan Investor Jepang, Luhut Harap Omnibus Law Cipta Kerja Kelar Minggu Depan

Selasa, 25 Agustus 2020 18:52 WIB

Melansir situs KPK pada Rabu 22 Juli 2020, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 1 Mei 2020. Dilihat dari data LHKPN, Luhut memiliki harta kekayaaan mencapai Rp 677.4 miliar. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melakukan pertemuan dengan sejumlah investor dari Jepang. Dalam pertemuan ini, Luhut mengatakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja tinggal akan segera terbit.

"Kami harap minggu depan, ini bisa pass di parlemen, itu sedang dikerjakan, tinggal sentuhan-sentuhan terakhir saja," kata Luhut dalam Indonesia-Japan Virtual Investment Forum pada Selasa, 25 Agustus 2020.

Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pebisnis dari negeri Sakura. Di antaranya seperti Ken Kobayashi, Chairman of the Board, Mitsubishi Corporation. Lalu ada juga Fumiya Kokubu, Chairman of Board, Marubeni.

Dalam catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jepang adalah salah satu sumber investasi terbesar bagi Indonesia. Tahun 2019, tak kurang investasi senilai US$ 4,3 miliar masuk ke Indonesia dari Jepang, nomor tiga setelah Singapura dan Cina.

Adapun RUU Omnibus Law Cipta Kerja adalah usulan pemerintah, yang sudah diserahkan ke DPR sejak 12 Februari 2020. Saat ini, proses pembahasan sudah berjalan di DPR. Selain RUU Cipta Kerja, ada juga RUU Omnibus Law Perpajakan.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Dalam forum ini, Luhut mengatakan perizinan investasi akan disederhanakan lewat Omnibus Law Cipta kerja, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Selain itu, Luhut juga meyakini Omnibus Law ini akan membuat indeks kemudahan berbisnis atau Ease of Doing Business (EoDB) di Indonesia akan semakin membaik.

Selama pemerintahan Presiden Joko Widodo, kata dia, peringkat EoDB Indonesia sudah naik, dari posisi 120 menjadi 73 di antara negara-negara di dunia. "Kami ingin sampai 50, dengan Omnibus Law kami yakin itu akan tercapai," ujarnya.

Tapi di saat yang bersamaan, gelombang penolakan terhadap Omnibus Law Cipta Kerja di tanah air terus berlanjut. Salah satu yang paling lantang menolak adalah kalangan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Hari ini, mereka kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPR.

Sejak Omnibus Law Cipta Kerja diserahkan ke DPR pada Februari 2020, kelompok buruh sudah menyatakan penolakan. KSPI misalnya, menyebut ada 9 alasan penolakan: mulai dari hilangnya upah minimun, berkurangnya pesangon, sampai waktu kerja yang eksploitatif.

Adapun dalam unjuk rasa hari ini, Presdien KSPI Siad Iqbal menyampaikan tuntutan agar klaster ketenagakerjaan dikeluarkan dari Omnibus Law Cipta Kerja. Saat ini, klaster tersebut baru sebatas ditunda pembahasannya, belum resmi dicabut.

Menurut Said Iqbl, KSPI setuju investasi harus lebh banyak masuk ke Indonesia. Ia pun sepakat hambatan yang ada harus ditiadakan dan dipermudah. "Tapi secara bersamaan, perlindungan bagi buruh yang paling minimal dalam UU Ketenagakeraajn, tidak boleh dikurangi atau diubah," kata dia.

Baca juga: Jadi Masalah Besar, Luhut: Sampah Jakarta Hampir 8.000 Ton Sehari

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

26 menit lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

2 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

11 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

19 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

21 jam lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

21 jam lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

21 jam lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

22 jam lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

22 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya