TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Penyehatan Perbankan Nasional Senin (20/1) mengumumkan divestasi salah satu bank rekapitalisasinya, Bank Danamon. Divestasi Bank Danamon sebesar 71% akan dimulai akhir Januari 2003. Metode divestasi saham Bank Danamon rencananya akan dibagi dalam dua cara, pertama dengan menjual 51% kepemilikan saham Bank Danamon kepada investor strategis dan menjual maksimum 20% kepemilikan saham di Bank Danamon melalui pasar modal. Metode ini hampir sama dengan yang metode divestasi Bank Niaga Pengumuman divestasi Bank Danamon diumumkan langsung oleh Deputi Ketua BPPN BRestrukturisasi Bank, I Nyoman Sender didampingi Direktur Bank Danamon Prasetio dan penasehat keuangan (Financial Advisor) dari JP Morgan, Jonathan Chang. Penjualan saham di pasar modal ini dirasa penting. Menurut I Nyoman Sender, proses penjualan saham melalui pasar modal akan dilakukan pararel dengan proses strategic sale. Selama ini saham bank Danamon di masyarakat hanya sebesar 1%. Kita mendukung liquiditas oleh BPPN sampai 20%, ujar Jonathan Chang. Dalam divestasi ini, I Nyoman Sender menerangkan bahwa yang terpenting adalah mencari pasar yang liquid. Hal serupa juga dikatakan Jonathan, strategi terpenting adalah promosi. Walaupun hasil tidak mudah didapat, ujar Jonathan. Untuk itu pada bula Febuary akan dilakukan road show ke negara-negara Asia terutama Singapura, Hongkong dan Malaysia. Selain itu juga akan dilakukan road show ke Eropa terutama London. Namun Jonathan menjelaskan pasar masih di prioritaska dari negara-negara Asia. Pada tahap awal pemasaran akan dikirim undangan kepada calon pembeli potensial yang dianggap akan membeli saham Bank Danamon. Kita harapkan akan ada jawaban kembali dalam dua minggu, kata I Nyoman Sender. Undangan itu diharapkan akan menarik minat para pembeli potensial karena saat ini Danamon sudah masuk dalam tahap intermediasi seperti yang dharapkan. Untuk menjamin transparasi proses divestasi Bank Danamon, I Nyoman Sender menjelaskan BPPN akan menginformasikan setiap perkembangan penting proses divestasi ini. Selain itu JP Morgan sebagai Financial Advisor diminta untuk selalu melaporkan perkembangan proses ini kepada BPPN. Dalam kesempatan ini, Direktur Bank Danamon Prasetio menjelaskan kenerja yang sudah dicapai bank Danamon. Per 30 September 2002 Bank Danamon Indonesia mencatat laba bersih sebesar Rp 725 milyar dan LDR 50% dengan total aset sebesar 54,297 triliun. Dalam tahun 2003 Bank Danamon Indonesia lebih memprioritaskan pada consumer Banking. Diharapkan akan mencapai 60%, kata Prasetio.(Priandono-Tempo News Room)
Berita terkait
Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu
4 menit lalu
Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu
Beroperasinya 48 perjalanan harian Whoosh didasarkan pada hasil evaluasi periode sebelumnya yang menunjukan kebutuhan penambahan perjalanan reguler.
Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi
42 menit lalu
Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi
Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.