Kapan Jaringan Kereta Api Dibangun di Kalimantan dan Papua? Ini Respons Kemenhub

Selasa, 11 Agustus 2020 15:58 WIB

Petugas perawat rel wesel memberi oli saat petugas kepolisian dan PJKA melakukan pengecekan rutin Operasi Rahmadania 2016 di kawasan jalur kereta api stasiun Purwosari, Surakarta, Jawa Tengah, 16 Juni 2016. TEMPO/Bram Selo Agung

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan telah berencana untuk membangun jaringan kereta api di Pulau Kalimantan dan Papua. Rencana ini tertuang dalam Rencana Induk Perekeretaapian Nasional Tahun 2030 yang telah dikeluarkan oleh Kemenhub.

Akan tetapi, Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan semua jaringan kereta ini tidak bisa dibangun satu waktu sekaligus. "Skala prioritas penting," kata dia menjawab pertanyaan peserta Webinar di Jakarta, Selasa, 11 Agustus 2020.

Dalam rencana induk tersebut, Kemenhub telah memetakan jaringan kereta api yang akan dibangun di sepanjang pesisir Kalimantan. Selain itu, beberapa ruas jalur kereta di pesisir utara Papua dan Papua Barat.

Namun hingga 2024, rencana itu belum akan terwujud. Sebab sampai empat tahun ke depan, hingga habis masa pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kemenhub hanya memfokuskan pembangunan sejumlah rel kereta saja.

Di luar Jawa dan Sumatera yang sudah ada jalur kereta, hanya akan ada kelanjutan pembangunan kereta api antar kota, Kereta Api (KA) Makassar - Parepare yang sudah berjalan. Kereta ini juga baru untuk keperluan logistik saja. "Karena tidak populated area seperti Jawa," kata Zulfikri.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Selain KA Makassar - Parepare, jalur lainnya yang diprioriaskan adalah KA Akses Pelabuhan Garongkong. Kedua proyek ini berada di Sulawesi Selatan.

Di Kalimantan Timur, sebenarnya sempat ada investor dari Rusia yang tertarik untuk membangun jalur kereta api. Namun, rencana itu batal dan investor sudah dipastikan hengkang.

Menurut Zulfikri, memang ada sejumlah syarat untuk membangun jaringan kereta api di satu kawasan. Pertama, ada populasi yang mendukung yang akan menjadi pengguna. Sebab, karakteristik kereta api merupakan angkutan yang bersifat massal.

Kedua, ada nilai investasi yang tida sedikit untuk membangun sebuah jaringan kereta api. Tapi meski jaringan kereta api di Kalimantan dan Papua belum jadi prioritas hingga 2024, Zulfikri tetap terbuka pada usulan yang ada dari investor.

Misalnya ketika ada investor yang tertarik membangun jaringan kereta api, untuk menghubungkan kawasan industri tertentu. "Kami tetap membukanya," kata Zulfikri.

Baca juga: Rusia Cabut dari Proyek Kereta Kaltim, Pemda Cari Investor Baru

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

4 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

6 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

6 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

6 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

6 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

6 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

7 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

7 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

8 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

10 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya