Covid Dinilai Masih Jadi Sentimen Dominan Pengaruhi Pergerakan Saham

Senin, 10 Agustus 2020 06:45 WIB

Diawal Juni 2020, market menunjukkan adanya pertumbuhan positif, meskipun selama setahun terakhir IHSG masih minus 20.31%, namun selama sebulan terakhir, IHSG tumbuh 6.86%.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai pandemi COVID-19 masih menjadi sentimen yang mempengaruhi pergerakan saham selama belum ada vaksin untuk penyakit tersebut.

"Peningkatan kasus COVID-19 masih menjadi perhatian pelaku pasar selama belum ditemukan vaksin yang efektif. Kekhawatiran lebih ke potensi gangguan pemulihan ekonomi akibat pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus," ujar Hans dalam pernyataan persnya di Jakarta, Minggu 9 Agustus 2020.

Hans menuturkan untuk sepekan ke depan, COVID-19 masih menjadi salah satu sentimen yang mungkin mempengaruhi pergerakan IHSG.

"Kami perkirakan IHSG cenderung konsolidasi melemah dengan support di level 5.059 sampai 4.928 dan resistance di level 5.200 sampai 5.250," kata Hans.

Sentimen lainnya yaitu memanasnya konflik China dan AS, yang juga menjadi perhatian pelaku pasar. Hal ini menyusul Presiden AS Donald Trump yang melarang setiap transaksi AS dengan raksasa teknologi dari China ByteDance (pembuat aplikasi Tik Tok) dan Tencent (pembuat aplikasi WeChat) selama 45 hari.

<!--more-->

Pasar khawatir bila Cina melakukan pembalasan dengan memblok aplikasi dari AS seperti Apple atau Microsoft.

Selain itu, pelaku pasar menantikan kelanjutan paket stimulus AS untuk mengantisipasi pandemi COVID-19.

"Bila dicapai kesepakatan, akan menjadi amunisi baru untuk penguatan indeks. Bila tidak dan negosiasi lama, maka pasar akan merespons dengan negatif," ujarnya.

Sementara itu, data lapangan kerja AS terlihat lebih baik dari perkiraan pelaku pasar dan menjadi sentimen positif bagi pasar, tetapi belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi secara keseluruhan.

Sedangkan laba korporasi AS yang lebih baik dari konsensus pasar, menjadi sentimen positif. Faktor tersebut sudah menjadi pendorong kenaikan Indeks dan harga saham dalam beberapa minggu terakhir.

Di sisi lain, data Cina secara umum mengkonfirmasi negara tersebut ekonominya sudah mulai pulih sesudah lockdown sebelumnya. Hal tersebut menjadi sentimen positif bagi harga ekuitas dan membantu kenaikan harga komoditas.

<!--more-->

Dari domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia memang tidak terlalu baik, tetapi pasar mengalihkan perhatian pada harapan pertumbuhan di kuartal ketiga.

"Harapan perbaikan ekonomi di kuartal III didapat dari data yang menunjukkan terjadi pertumbuhan penyaluran kredit dan penjualan kendaraan," kata Hans.

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

9 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

9 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya