BLT Pekerja Bisa Gerakkan Roda Ekonomi Masyarakat? Ini Kata Indef
Reporter
Eko Wahyudi
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 9 Agustus 2020 19:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani mengatakan, untuk mendorong terciptanya demand side atau sisi permintaan di saat pandemi Covid-19 ini, pemerintah perlu mendukung konsumsi masyarakat kelas menengah. Dia menilai bantuan langsung tunai atau BLT Pekerja bergaji di bawah 5 juta, dapat meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat.
"Dana PEN disediakan pemerintah tidak terpakai, oleh karena itu untuk meningkatkan demand bukan hanya memberikan bansos untuk orang miskin, tapi kepada sebagian kelas menengah yang turun kelas," katanya dalam diskusi virtual, Ahad, 9 Agustus 2020.
Adapun pemerintah berencana akan membagikan BLT kepada pekerja sesuai kriteria dengan besaran Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan. Lalu dana yang akan disiapkan senilai Rp 31,2 triliun untuk disebarkan kepada sekitar 13 juta pekerja berpenghasilan di bawah Rp 5 juta.
Aviliani mengatakan, anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang sebesar Rp695,2 triliun realisasinya masih minim. Stimulus kredit yang diberikan kepada UMKM melalui perbankan juga sepi peminat.
Sehingga, menurutnya, tujuan pemerintah untuk meningkatkan permintaan dengan insentif kredit dan mendorong pertumbuhan sektor riil tidak terjadi. Di samping itu, permintaan kredit yang minim juga menyebabkan daya beli masyarakat turun.
<!--more-->
"Saat ini adalah justru demandnya yang enggak bergerak, jadi otomatis suplainya tidak berjalan. Sebagai contoh perbankan diberikan berbagai stimulus, tapi memang tak ada yang minta kredit, ya otomatis uangnya tidak bisa menyalurkan kredit jadi akhirnya dana PEN tidak terpakai," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Aviliani, dengan bantuan gaji tambahan bagi kelas menengah diharapkan dana PEN akan mudah direalisasikan dan dapat mendorong pertumbuhan konsumsi.
"Menurut saya sampai Desember akan menambah demand side. Begitu ada demand mulai meningkat maka suplai ikut meningkat," tuturnya.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Kamdani mengatakan bahwa pihaknya yang telah mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan BLT bagi para pekerja tersebut. Menurutnya, bantuan itu bisa meningkatkan data beli masyarakat di tengah dampak pandemi Covid-19.
"Ini salah satu yan sangat baik, karena selama ini kita selalu memperdebatkan realisasi yang perlahan dan kurang cepat. Ini suatu yang lebih cepat dan bisa langsung kepada yang membutuhkan," ucapnya.
Agar kebijakan ini dapat terealisasi dengan segera, Shinta mendorong kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk segera membuat regulasi penyaluran BLT tersebut. Menurutnya, hal ini dibutuhkan oleh masyarakat dalam waktu cepat.
"Jadi kami harap ini bisa dipercepat karena prosesnya nanti saat kondisi yang sudah dibutuhkan," ujarnya.