TEMPO.CO, Jakarta - Facebook dan PayPal beberapa waktu lalu resmi menjadi investor Gojek dalam penggalangan dana putaran terakhir. Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan perusahaannya sedang mencari model program yang tepat setelah investasi itu masuk.

"Dengan PayPal kami belum ada spesifiknya. Namun kalau soal pembayaran, kan kami sudah meluncurkan program Selly, yaitu keyboard ajaib yang bisa membantu kelancaran bisnis online shop," tutur Andre saat mengisi diskusi virtual program Ini Budi di Instagram Tempodotco, Sabtu, 8 Agustus 2020.

Terkait investasi yang dilakukan PayPal, kedua pihak sebenarnya sudah menyepakati bahwa layanan pembayaran PayPal akan diintegrasikan ke Gojek. Kedua perusahaan ini akan berkolaborasi dan membuka akses bagi para pengguna GoPay ke jaringan PayPal yang terdiri atas 25 juta merchant di seluruh dunia.

Sedangkan untuk kerja sama dengan Facebook, Andre mengakui timnya tengah mendiskusikan program-program terbaik yang akan ditawarkan kepada konsumen. Dia pun memastikan sumber daya perusahaan-perusahaan teknologi dunia ini akan disinergikan dengan teknologi, pendekatan, dan fokus lokal yang dimiliki Gojek.

Adapun Gojek adalah perusahaan Indonesia pertama yang menerima investasi dari Facebook. Hal tersebut seiring dengan keinginan perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg untuk menciptakan peluang bagi dunia bisnis di Indonesia, termasuk melalui layanan instant messaging, WhatsApp.

Terkait dibenamkannya investasi Facebook dan PayPal di Gojek, Andre tidak mengemukakan secara gamblang besaran nilainya.

Gojek sebelumnya sudah menerima pendanaan dari sejumlah perusahaan internasional. Dua di antaranya adalah Google LLC dan PT Astra Internasional. "Dengan Google kami kerja sama mengintegrasikan produk kami dengan produk Google, yaitu pelanggan bisa bayar Playstore pakai Gopay," ucap Andre.

Sedangkan dengan Astra, Gojek memberikan fasilitas semacam rental bagi mitra yang ingin bergabung di layanan GoCar, namun tidak memiliki mobil.

Baca juga: Bos Gojek Buka-bukaan Soal Rumor Strategi Investasi 'Bakar Uang'