Kemenko Perekonomian: Mekanisme Seleksi Penerima BLT Pekerja Belum Final

Jumat, 7 Agustus 2020 13:50 WIB

Sekretaris Menteri Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan berbagai perkembangan yang terjadi pada Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Selasa 9 Oktober 2018. ICom/AM IMF-WBG//Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan mekanisme seleksi terhadap pekerja penerima bantuan langsung tunai (BLT) atau BLT Pekerja belum final. Perencangan pelaksanaan program itu, kata dia, masih dibahas oleh pemerintah pusat.

"Program ini masih terus dibahas. Belum selesai pembahasannya, baik dari sisi detail programnya, mekanisme (seleksi), data, dan alokasi anggarannya," katanya kepada Tempo, Jumat, 7 Agustus 2020.

Meski demikian, Susiwijono mengatakan program ini sudah disepakati oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam rapat koordinasi dengan kementerian-kementerian di bawahnya.

Airlangga, kata Susiwijono, juga telah meminta kementerian terkait seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian BUMN untuk menindaklanjuti wacana pemberian bantuan sosial tersebut.

Pemerintah mewacanakan sebanyak 13,8 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta akan mendapatkan BLT atau subsidi gaji . Anggaran untuk program ini diperkirakan mencapai Rp 31 triliun.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya mengatakan BLT akan dikucurkan langsung kepada para pekerja adan dicairkan dua bulan sekali ke rekening masing-masing.

Adapun sasaran penerimanya difokuskan bagi pegawai non-PNS dan BUMN yang aktif terdaftar di BP Jamsostek dengan iuran di bawah Rp 150 ribu per bulan.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI Said Iqbal mendesak pemberian subsidi upah tidak hanya diberikan kepada kepada buruh yang terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek.

"Pekerja bergaji di bawah 5 juta dan tidak terdaftar di BPJS Naker (BP Jamsostek) pun harus mendapat subsidi upah juga. Pakai saja data TNP2K sekretariat Wapres atau data BPJS Kesehatan," kata Said.

Musababnya, kata dia, semua buruhmemiliki hak yang sama seperti yang tertuang dalam undang-undang. Di sisi lain, terkait kepesertaan BP Jamsostek, hal itu semestinya menjadi tanggung jawab perusahaan.

"Jadi negara tidak boleh melakukan diskriminasi," tuturnya.


FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

3 jam lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

7 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

8 hari lalu

Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

Airlangga menuturkan Partai Golkar terbuka bagi kader terbaik bangsa.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bertemu Menlu Singapura, Bahas Kerja Sama Energi Hijau hingga Data Center di IKN

10 hari lalu

Airlangga Bertemu Menlu Singapura, Bahas Kerja Sama Energi Hijau hingga Data Center di IKN

Airlangga Hartarto optimistis hubungan ekonomi kedua negara terus terjalin kuat.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

10 hari lalu

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

MK sebut penyaluran bansos menjelang pemilu tak untungkan Prabowo-Gibran. Ini gelontoran dana bansos triliunan rupiah menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya