Strategi Kemensos agar Cepat Merealisasikan Program PKH
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 7 Agustus 2020 08:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Pepen Nazaruddin menginstruksikan seluruh Sumber Daya Manusia Program Keluarga Harapan (PKH) agar cepat menggraduasi atau 'meluluskan' 10 persen Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setelah menerima bansos.
"Tugas SDM PKH tidak hanya melaksanakan kegiatan rutin yaitu memastikan KPM menerima bantuan dan pelaksanakan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dalam melaksanakan tugas," kata Pepen dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 Agustus 2020.
Untuk itu, kata dia, mereka harus mempunyai strategi dalam melaksanakan tugas agar target graduasi dapat terlaksana. Pepen mengatakan stretegi yang dapat dilakukan SDM PKH dalam memperbanyak graduasi KPM dapat dilakukan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi informal yang ada di lingkungan tempat mereka bertugas seperti pengusaha setempat.
"SDM PKH harus dapat mengenali seluk beluk lingkungan tempat mereka bertugas. Kalian harus bisa tau pihak-pihak mana saja yang bisa diajak kerjasama untuk meningkatkan graduasi KPM," ujarnya
Dengan mengetahui dan mengenal lingkungan KPM, Pepen berharap proses graduasi dapat dilakukan dengan cepat. Menurutnya, SDM PKH harus berorientasi pada output, yaitu graduasi. Dia meminta kepada SDM PKH kebupaten Bogor agar bersinergi dengan dinas sosial untuk memperbanyak graduasi.
<!--more-->
Data Kemensos mencatat sebanyak 131.000 keluarga di Kabupaten Bogor mendapatkan bantuan PKH. "Dari data ini SDM PKH Kabupaten Bogor harus bisa menggraduasi minimal 10 persennya ya," kata Pepen.
Di tempat yang sama sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Bogor Yanti Gunayanti menjelaskan PKH sangat membantu program pemkab dalam mengentaskan kemiskinan. Oleh karenanya, peningkatan jumlah graduasi harus terus didorong agar warga miskin lainnya bisa mendapatkan giliran menerima bantuan PKH.
Dia menuturkan hingga Juli 2020, angka kemiskinan di Bumi Tegar Beriman mencapai angka 9,6 persen. Sebelumnya angka kemiskinan di kabupaten Bogor mencapai 6,6 persen.
"Meningkatnya angka kemiskinan itu tidak terlepas dari dampak Pandemi Covid-19," kata Yanti.
HENDARTYO HANGGI