BPS: Kunjungan Turis di Jawa Barat Anjlok Hampir 100 Persen
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 3 Agustus 2020 19:11 WIB
TEMPO.CO, BANDUNG - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Dyah Anugrah Kuswardani mengatakan, kunjungan wisatawan asing yang masuk dari bandara dan pelabuhan di Jawa Barat anjlok hampir 100 persen. “Kalau dibandingkan year on year, dibandingkan Juni 2019,terjadi penurunan signifikan yaitu 98,83 persen,” kata dia, Senin 3 Agustus 2020.
Dia menuturkan akibat pandemi Covid ini terjadi penurunan yang sangat signifikan. Pada bulan Juni 2020 hanya tercatat sebesar 103 orang wisman (wisatawan mancanegara) yang berkunjung ke Jawa Barat.
Dyah mengatakan, BPS Jawa Barat mencatat pada Juni 2019 kunjungan wisman ke Jawa Barat 8.790 orang. “Dari 8.790 menjadi 103 orang saja, jadi hampir bisa dikatakan hampir 100 persen terjadi penurunan,” kata dia.
BPS Jawa Barat mencatat kedatangan wisatawan asing ini dari tiga pintu. Yakni Bandara Kertajati di Majalengka, Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung, serta Pelabuhan Muarajati di Cirebon.
“Kita semua mengetahui bahwa sejak Maret 2020, karena pandemi Covid-19 maka Bandara Husein dan Kertajati ditutup untuk penerbangan. Sehingga di sini yang terjadi tadi, 103 wisman yang berkunjung itu dari kru kapal yang tercatat di Pelabuhan Muarajati,” kata Dyah.
Dyah mengatakan, jumlah angka kunjungan turis pada Juni 2020, relatif naik dibandingkan pada Mei 2020. “Dibandingkan Mei 2020 sebesar 79 orang, mengalami peningkatan 30,38 persen,” kata dia.
<!--more-->
BPS Jawa Barat mencatat jumlah kunjungan wisatawan asing sejak Januari 2020 sampai Juni 2020 mencapai 30,941 orang. Tertinggi tercatat di Februari 2020 mencapai 12.686 orang, lalu Januari 12.100 orang. Jumlahnya anjlok pada Maret 2020 menjadi 5.880 orang, dan terus menurun. Pada April 2020 tercatat 93 orang, Mei 2020 79 orang, dan Juni 2020 103 orang.
Dyah mengatakan, tingkat hunian kamar hotel pada Juni 2020 mencapai 19,13 persen. Tingkat keterisian itu juga menunjukkan penurunan dibandingkan pada Juni 2019. “Di mana Juni 2019 tingkat hunian kamar hotel mencapai 36,47 persen. Jika kita bandingkan kondisi saat ini Juni 2020 terjadi penurunan sebesar 28,44 persen,” kata dia.
Tapi dibandingkan dengan Mei 2019, tingkat keterisian kamar hotel mengalami peningkatan. BPS Jawa Barat mencatat tingkat keterisian hotel pada Mei 2020 mencapai 13,35 persen.”Terjadi kenaikan sebesar 5,78 poin,” kata Dyah.
Dyah mengatakan, hotel bintang non bintang mengalami kenaikan pada Juni 2010 ini dibandingkan Mei 2020. Tingkat keterisian hotel bintang pada Juni 2020 mencapai 20.76 persen, naik dibandingkan Mei 2020 yakni 13,97 persen. Sementara hotel non bintang pada Juni 2020 mencapai 15,57 persen, pada Mei 2020 hanya 13,87 persen.
“Baik hotel bintang maupun non bintang terjadi kenaikan untuk tingkat hunian kamar otel dari bulan Mei ke Juni 2020 dimana peningkatan lebih tinggi terjadi pada hotel berbintang. Untuk hotel berbintang, tertinggi pada hotel bintang 5,” kata dia.