Harga Emas Dunia Terus Meroket Dipicu Banyak Ketidakpastian di Masa Pandemi
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 3 Agustus 2020 11:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas dunia di pasar spot dan berjangka di awal pekan ini mencapai rekor tertinggi. Hal ini seiring dengan perburuan aset safe haven terus berlanjut di tengah pandemi virus Corona.
Data Bloomberg menunjukkan harga emas di pasar spot menguat 0,6 persen ke level US$ 1,988.40 per troy ounce dan diperdagangkan pada US$ 1,982.07 pada pukul 06.53 WIB.
Adapun harga emas Comex untuk kontrak Desember 2020 menguat 0,31 persen atau 6,1 poin ke level US$ 1.992 per troy ounce. Emas Comex sempat menyentuh level tertingginya di posisi US$ 2.009,5 per troy ounce.
Sepanjang bulan Juli lalu, harga emas tercatat melonjak 11 persen. Kenaikan bulanan itu merupakan yang terbesar sejak 2012, menyusul penurunan dolar AS dan rekor rendahnya imbal hasil riil AS. Analis kini mempertimbangkan alternatif investasi di tengah pandemi seperti utang pemerintah, kredit, dividen saham, dan emas.
Krisis kesehatan belakangan ini telah mendorong sejumlah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menopang ekonomi, termasuk suku bunga yang lebih rendah. Hal tersebut menjadi keuntungan tersendiri bagi emas yang tidak menghasilkan bunga.
<!--more-->
Sementara itu, ketegangan geopolitik juga meningkatkan permintaan terhadap logam mulia ini. Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo mengatakan pemerintahan Trump akan mengumumkan langkah-langkah perangkat lunak milik China yang dianggap menimbulkan risiko keamanan nasional.
Analis Commonwealth Bank of Australia, Vivek Dhar mengatakan penurunan imbal hasil riil obligasi 10 tahun AS menjadi pendorong paling penting dalam pergerakan emas karena keduanya berbanding terbalik. "Permintaan safe haven terutama mencerminkan kekhawatiran pertumbuhan global terkait dengan meningkatnya kasus Covid-19 di seluruh dunia dan meningkatkan ketegangan AS-Cina,” ujar Dhar, seperti dikutip Bloomberg.
Sementara itu, kasus baru virus Corona terus meningkat di beberapa negara bagian AS. Kasus di California meningkat lebih dari rata-rata 14 hari, sedangkan laju penularan virus di New Jersey melonjak.
Presiden Federal Reserve wilayah Minneapolis Neel Kashkari pada hari Ahad kemarin mendesak Kongres untuk bertindak mendukung warga Amerika yang mengalami PHK dan menyarankan lockdown baru untuk mengekang penyebaran virus.
BISNIS