Edhy Prabowo: Saatnya Kebijakan Tidak Semata-mata Hanya Melarang

Kamis, 30 Juli 2020 12:33 WIB

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyinggung kebijakan-kebijakan yang ia ambil saat memimpin kementeriannya. Edhy menjelaskan, kebijakan tersebut harus mempertimbangkan dua hal, yakni kelestarian alam dan pertumbuhan ekonomi.

“Sudah saatnya kebijakan tidak semata-mata hanya melarang pemanfaatan tanpa ada alasan tertentu yang mendasari atau tanpa justifikasi berbasis kajian ilmiah,” katanya di Kantor Bappenas, Kamis, 30 Juli 2020.

Edhy menyebut, dia telah memperoleh mandat dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk memperhatikan kesejahteraan seluruh pemangku kepentingan. Misalnya, nelayan, pembudidaya, hingga pelaku usaha.

Dari mandat tersebut, Edhy memandang pemanfaatan sumber daya maritim tidak bisa dipisahkan antara keseimbangan nilai ekonomi dan kelestarian sumber daya alam. Politikus Partai Gerindra itu pun mencontohkan terumbu karang yang memiliki potensi ekonomi jika dikembangkan dengan baik.

Menyitir pernyataan dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-bangsa atau United Nations Environment Programme (UNEP), Edhy mengatakan terumbu karang Indonesia memiliki nilai ekonomi mencapai US$ 37 miliar seumpama dikelola secara tepat hingga 2030. Sedangkan nilai ekonomi tiap tahun bisa mencapai US$ 2,6 miliar.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Saat ini, program pelestarian dan pengelolaan terumbu karang pun menjadi bagian program prioritas KKP. “Kami punya target wilayah konservasi laut seluas 32,5 juta hektare atau 10 persen dari total kawasan konservasi perairan yang operasional dan termanfaatkan secara berkelanjutan pada 2030,” tuturnya. Sejauh ini, luasan yang dicapai baru 23,34 juta hektare atau 7,83 persen.

Pada acara yang sama, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Aryo Hanggono membuka opsi pembudidayaan terumbu karang. Ia mengatakan terumbu karang bisa menjadi komoditas unggul dan hasil budidayanya dapat dikomersialisasikan.

“Terumbu karang bisa dibudidaya dan koralnya bisa dipanen. Ini bisa dilakukan di desa wisata bahari, tapi dipastikan terumbu karang dilestarikan,” tuturnya.

Sejak menjabat sebagai Menteri KKP, Edhy Prabowo telah merevisi pelbagai peraturan dari menteri sebelumnya, yakni Susi Pudjiastuti. Misalnya terkait pembukaan kembali ekspor bibit lobster yang dilarang pada masa Susi. Edhy juga mengizinkan pemakaian alat tangkap seperti trawl atau pukat.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

1 hari lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

1 hari lalu

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen meningkatkan jangkauan pasar tuna Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

2 hari lalu

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

5 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

8 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

8 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

9 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya