Chatib Basri: Rugi 6 Bulan, Maskapai hingga Hotel Bisa Tutup

Selasa, 28 Juli 2020 14:18 WIB

Chatib Basri. TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan industri penerbangan, perhotelan, hingga restoran tidak akan mampu bertahan apabila tingkat pergerakan penumpang atau pengunjungnya belum mencapai batas minimal tertentu. Bahkan, dalam waktu tak lama, industri yang belum bisa bangkit terancam tutup.

“Yang terjadi ketika rugi enam bulan, dari sekarang (hotel, maskapai, dan restoran) bisa tutup. Karena lebih murah buat tutup ketimbang dia buka,” tutur Chatib dalam diskusi virtual dengan Bisnis Indonesia, Selasa, 28 Juli 2020.

Chatib menerangkan, penerbangan akan mampu bertahan bila pergerakan penumpangnya mencapai 60 persen dari angka normal. Sedangkan hotel dapat hidup seandainya okupansi tamunya tidak kurang dari 50 persen. Lalu, restoran diperkirakan bakal dapat terus beroperasi seandainya pengunjungnya mencapai 40 persen.

Volume penumpang maskapai atau pengunjung hotel dan restoran tidak akan bisa meningkat bila negara belum juga kelar menyelesaikan masalah pandemi. “Jadi tidak bisa menyelesaikan ekonomi tanpa menyelesaikan pandemi karena volume enggak akan bisa di-adress,” ucapna.

Sejatinya, menurut Chatib, sejumlah sektor perekonomian sudah mulai bergeliat atau rebound pada Juni lalu. Hal ini ditunjukkan dari meningkatnya realisasi investasi asing hingga pertumbuhan konsumsi listrik. Namun, setelah Juni, pergerakan ekonomi terlihat stagnan atau flat. Dia menilai pemerintah harus melakukan pelbagai upaya lanjutan seperti memperkuat daya beli.

Advertising
Advertising

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra beberapa waktu lalu mengakui bahwa kondisi bisnis maskapai terhantam pandemi virus cCrona sehingga perusahaan harus melakukan sejumlah efisiensi.

Berdasarkan catatan perseroan, per Mei 2020, penumpang Garuda Indonesia anjlok hingga 90 persen secara year on year. "Itu artinya penumpang kami tinggal 10 persen," ucap Irfan, Juni lalu.

Di samping itu, sepanjang 2020, beban Garuda Indonesia diprediksi cukup berat lantaran telah kehilangan empat momentum peak season atau masa ramai kunjungan yang biasanya menyumbangkan jumlah penumpang pesawat paling tinggi selama setahun. Irfan merincikan, keempat masa liburan itu adalah umrah, mudik, libur sekolah, dan masa haji.

Berita terkait

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

3 jam lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

10 jam lalu

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

Ceria menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nikel berkelanjutan dan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global baterai EV.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

11 jam lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

19 jam lalu

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

1 hari lalu

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

Bata telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

5 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

6 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

6 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya