Cerita Sri Mulyani Soal Perjuangan Dapat Opini WTP Selepas Reformasi

Selasa, 28 Juli 2020 12:27 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sambutan usai menerima laporan hasil pemeriksaan (LHP) atas laporan keuangan tahun 2018 di Gedung BPK, Jakarta, Rabu, 12 Juni 2019. ANTARA/Galih Pradipta

Konsekuensinya, terjadi gap yang panjang antara pengelolaan uang negara dan pertanggungjawabannya. Sehingga, tidak ada laporan yang bisa langsung digunakan sebagai masukan untuk perbaikan di tahun berikutnya.

Dari 2004 sampai 2008, LKPP pun selalu mendapatkan opini disclaimer dari BPK. Bergerak dari kondisi ini, maka dimulailah reformasi dengan ketiga UU tersebut.

Komite Stadar Akuntansi Pemerintahan atau KSAP dibentuk. Komite diisi pejabat pemerintahan, praktisi dan asosiasi profesi, hingga akademisi yang kompoten dalam bidang akuntansi.

Pada 2005, terbitlah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP. Aturan ini diperbaiki dengan PP Nomor 24 Tahun 2010. Keduanya merupakan upaya mengubah basis akuntansi cash menuju akrual pada 2015.

Menurut Sri Mulyani, perubahan ini sangat penting dan tidak mudah. "Butuh perubahan mindset," ujarnya.

Meski belum sepenuhnya sempurna, perbaikan sudah terlihat. Jika sebelumnya Disclaimer, maka mulai 2009 hingga 2015, pemerintah diganjar opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK.

Barulah pada 2015, basis akuntansi akrual benar-benar diterapkan untuk pertama kalinya dalam LKPP. Hasilnya, mulai 2016 sampai 2019, BPK selalu memberikan opini WTP kepada pemerintah pusat.

Upaya menuju perbaikan belum selesai. Dalam laporan terakhir BPK, masih ada 2 kementerian yang mendapatkan WDP dan 1 tidak menyampaikan pendapat.

Tapi bagi Sri Mulyani, perjalanan panjang hingga hari ini sudah merupakan kemajuan yang luar biasa bagi bangsa ini untuk mengelola uangnya sendiri.

Opini WTP pun juga bukanlah tujuan akhir. "Kita semua tahu, kita mengelola keuangan negara adalah untuk mencapai tujuan dari negara, menciptakan masyarakat adil dan makmur," kata Sri Mulyani.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Sidang Korupsi BTS: Ada Usaha BLU Kominfo Hilangkan 17 Temuan BPK

12 menit lalu

Sidang Korupsi BTS: Ada Usaha BLU Kominfo Hilangkan 17 Temuan BPK

Pertemuan itu terjadi di ruang kerja Achsanul Qosasi di Kantor BPK.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

37 menit lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

1 jam lalu

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

5 jam lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Achsanul Qosasi Sewa Rumah di Kemang untuk Simpan Uang Suap Rp 40 Miliar Kasus BTS

6 jam lalu

Achsanul Qosasi Sewa Rumah di Kemang untuk Simpan Uang Suap Rp 40 Miliar Kasus BTS

Mantan anggota BPK Achsanul Qosasi mengaku menyewa rumah di Kemang khusus untuk menyimpan uang suap Rp 40 miliar kasus BTS.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Masih Kebanjiran Kecaman, Sri Mulyani Kembali Gelar Rapat Pimpinan

9 jam lalu

Bea Cukai Masih Kebanjiran Kecaman, Sri Mulyani Kembali Gelar Rapat Pimpinan

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggelar rapat dengan pimpinan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terkait maraknya kritik terhadap lembaga tersebut.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Rapat dengan Anak Buahnya, Bahas Perbaikan Institusi Bea Cukai

10 jam lalu

Sri Mulyani Rapat dengan Anak Buahnya, Bahas Perbaikan Institusi Bea Cukai

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menggelar rapat bersama pejabat eselon I Kemenkeu dan para pimpinan Bea Cukai pada Senin siang, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Bilang 8 Nama Besar Cagub Pilkada Jakarta Sudah di Kantong Mega

1 hari lalu

Hasto PDIP Bilang 8 Nama Besar Cagub Pilkada Jakarta Sudah di Kantong Mega

PDIP menyebut 8 nama besar cagub di Pilkada Jakarta sudah ada di kantong Mega. Siapa saja? Bagaimana pula dengan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

PDIP Puji Sri Mulyani soal Potensi Cagub Jakarta 2024: Beliau Level Dunia

1 hari lalu

PDIP Puji Sri Mulyani soal Potensi Cagub Jakarta 2024: Beliau Level Dunia

PDIP menyebut Sri Mulyani sebagai salah satu tokoh potensial untuk cagub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Viral Wajib Bayar Biaya 30 Persen dari Harga Peti Jenazah di Bandara, Begini Penjelasan Bea Cukai

2 hari lalu

Viral Wajib Bayar Biaya 30 Persen dari Harga Peti Jenazah di Bandara, Begini Penjelasan Bea Cukai

Ramai di media sosial soal peti jenazah dari Penang dikenakan bea masuk sebesar 30 persen dari harga peti. Kemenkeu. Begini penjelasan Bea Cukai.

Baca Selengkapnya