ITMG Teken Kontrak 80 Persen Penjualan dari Produksi Batu Bara

Minggu, 26 Juli 2020 22:00 WIB

Ilustrasi Batu Bara

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten pertambangan batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. telah mengantongi kontrak penjualan 80 persen dari total produksi pada tahun ini.

Direktur Hubungan Investor Yulius Gozali mengatakan bahwa perseroan akan mempertahankan target produksi yang sudah ditetapkan pada awal tahun ini seiring dengan sebagian besar produksi sudah masuk ke dalam kontrak penjualan.

“Sejauh ini belum ada rencana untuk memangkas volume produksi. Kami yakin batu bara kami masih dapat terserap pasar mengingat sekitar 80 persen batu bara kami sudah dikontrak,” ujar Yulius kepada Bisnis, Jumat 24 Juli 2020.

Untuk diketahui, emiten berkode saham ITMG itu menargetkan volume produksi pada tahun ini di kisaran 19 juta hingga 20,1 juta ton dengan target penjualan di kisaran 22,4 juta hingga 23,5 juta ton.

Adapun, pada kuartal I/2020 perseroan telah memproduksi 4,5 juta ton batu bara atau sekitar 23,6 persen dari target produksi tahun ini.

Advertising
Advertising

Sementara itu, perseroan mencatatkan penjualan sebesar 5,8 juta ton atau 25,8 persen dari target pada periode tiga bulan pertama tahun ini.

Kontribusi penjualan terbesar masih berasal dari Cina dengan total penjualan sebesar 1,6 juta ton, kemudian disusul oleh Jepang sebesar 1,5 juta ton. Penjualan dalam negeri menduduki posisi ketiga, yaitu sebesar 0,7 juta.

<!--more-->

Selanjutnya, penjualan ke Bangladesh sebesar 0,5 juta ton, Thailand sebesar 0,4 juta ton, India sebesar 0,3 juta ton, Filipina sebesar 0,3 juta, dan sisanya berasal dari negara Asia Timur dan Tenggara lainnya.

Selain itu, Yulius mengatakan bahwa di tengah pandemi Covid-19 dan pembatasan akses beberapa negara tujuan ekspor, perseroan akan tetap mempertahankan pasar yang ada khususnya di Asia sembari menjajaki pasar baru yang masih tumbuh seperti Vietnam, Bangladesh, Myanmar, dan pasar domestik.

Sementara itu, perseroan terus menjalankan inisiatif pengurangan biaya guna menyikapi ketidakpastian pasar dan penurunan harga batu bara yang sampai saat ini masih bergerak di kisaran US$50-US$55 per ton.

Emiten dengan kapitalisasi besar itu mengaku telah melakukan inisiatif penurunan strip ratio, overhead cost, dan biaya kontraktor.

“Kami memperkirakan harga cash cost kami akan turun sekitar 15 persen dibandingkan dengan tahun lalu,” jelas Yulius.

Di sisi lain, pada kuartal I/2020 perseroan mencatatkan penurunan rata-rata harga jual batubara sebesar 17 persen dari US$71,1 per ton menjadi US$58,7 per ton secara year-on-year.

Penurunan harga batu bara yang tajam ini disebabkan oleh turunnya permintaan batu bara yang disebabkan oleh musim semi dan diperparah oleh situasi pandemi.

Akibatnya, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik pada kuartal I/2020 menyusut hingga 61,2 persen menjadi US$15,4 juta dibandingkan dengan perolehan periode yang sama tahun lalu senilai US$39,74 juta.

Adapun, pada kuartal I/2020 perseroan juga mencatatkan penurunan pendapatan hingga 19,23 persen menjadi senilai US$365,9 juta dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu senilai US$453,02 juta.

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

5 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

14 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

16 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

21 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

1 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya