TEMPO.CO, Jakarta - Kapal Motor (KM) Bahari Indonesia rute pelayaran Jakarta-Pontianak dilaporkan terbakar di perairan laut Jawa, Selasa petang, 21 Juli 2020. Berdasarkan laporan Kementerian Perhubungan, kapal dengan 26 orang Anak Buah Kapal (ABK) termasuk nakhoda dan tanpa penumpang tersebut berhasil dievakuasi tim SAR terpadu.
"Kapal tersebut tidak mengangkut penumpang, ada 26 orang ABK dan semuanya selamat yang dievakuasi dengan kapal Samudra Jaya Abadi. Saat ini ke 26 orang ABK tersebut dibawa ke Pelabuhan Ketapang," kata Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ahmad dalam keterangan tertulis, Rabu, 22 Juli 2020.
Adapun lokasi terbakarnya kapal KM Bahari Indonesia milik PT. Fajar Bahari Nusantara itu tepatnya terjadi di Koordinat 4°10 ‘ 30.17” S 107°09’46.79” E di Laut Jawa.
Bersama Tim SAR gabungan, Kementerian Perhubungan, melalui Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok mengerahkan 1 unit kapal patroli KN. Alugara untuk mencari keberadaan bangkai kapal KM. Bahari Indonesia tersebut. Pasalnya kapal itu diduga hanyut ke arah barat searah dengan angin dan arus laut.
"Kami juga telah mengirimkan pesan radio melalui Vessel Traffic Service (VTS) dan Stasiun Radio Pantai (SROP) sekitar untuk kapal-kapal yang melintas di sekitar lokasi kejadian agar berhati-hati dan menyampaikan kepada kami jika menemukan keberadaan bangkai kapal tersebut," ujar Ahmad.
Untuk penyebab terbakarnya kapal KM. Bahari Indonesia, Ahmad mengatakan pihaknya menunggu hasil penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). KM Bahari Indonesia berwarna biru lambung dan putih deck atas dinakhodai Khafid dengan pemilik PT Fajar Bahari Nusantara dengan ukuran Kapal 69,8 x 16 meter.