Pariwisata Dibuka, Luhut: Kuncinya Disiplin Protokol Covid-19
Reporter
Eko Wahyudi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 21 Juli 2020 08:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengungkapkan pihaknya sedang menyiapkan beberapa destinasi wisata untuk kembali di buka pada saat adaptasi kenormalan baru atau new normal nantinya. Namun itu semua tergantung pada kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
"Bahwa bangsa Indonesia harus disiplin terhadap penanganan Covid-19. Kata kuncinya sebenarnya bagaimana kita disiplin pakai masker, jaga jarak itu disiplin, kemudian cuci tangan itu disiplin. Saya kira kata kunci," kata Luhut dalam acara yang disiarkan langsung Metro TV, Senin, 20 Juli 2020.
Meski belum bisa memastikan destinasi wisata mana saja yang akan buka dalam waktu dekat, Luhut menyebutkan ada beberapa tempat yang potensial. Sejumlah daerah itu seperti Pulau Bintan, Bali, Yogyakarta, dan Danau Toba di Sumatera Utara.
Luhut pun bercerita sudah berkomunikasi dengan Gubernur Bali soal destinasi wisata di Pulau Dewata sudah siap untuk dibuka kembali pada awal bulan depan atau Agustus 2020. Namun pembukaan tersebut hanya dikhususkan bagi wisatawan domestik terlebih dahulu.
"Kita tuh sekarang banyak melihat turis domestik kalau bisa kita dorong sampai 70 persen. Jadi selama ini masih kira-kira 55 persen, jadi masih ada 15 persen room yang akan kita tingkatkan," tutur LUhut.
<!--more-->
Dengan adanya pandemi, kata Luhut, bisa memberikan kesempatan kepada destinasi wisata untuk berbenah agar semakin baik ke depannya. "Sehingga masalah kebersihan di tempat spot-spot turis destinasi itu bisa kita benahi," ucapnya.
Adapun, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menerapkan standar kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) di destinasi wisata Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penerapan ini dilakukan melalui gerakan bersih, indah, sehat, aman atau BISA.
Direktur Kelembagaan Kemenparekraf Reza Fahlevi menjelaskan, gerakan BISA bertujuan untuk mendorong masyarakat sekitar agar mampu beradaptasi dengan kehidupan baru yang produktif dan aman di tengah pandemi. “Kami terus meminta masyarakat untuk melakukan penerapan, pengawasan, dan uji coba CHSE pada destinasi wisata termasuk usaha pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya, Ahad, 19 Juli 2020.
Reza menjelaskan, Kemenparekraf saat ini tengah mengupayakan agar pelaku pariwisata dan industri kreatif serta masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dapat bangkit, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dia pun menuturkan bahwa pemerintah daerah akan aktif mengawasi dan melaksanakan protokol tersebut.
FRANCISCA CHRISTY