Dirut BCA: Jangan Cepat Pesimistis, Harus Lihat Masa Depan Bagus

Senin, 13 Juli 2020 16:46 WIB

CEO BCA Jahja Setiaatmadja di sela kegiatan Leadership Sharing Session 100 Bankir di Hotel J.W. Marriot Mega Kuningan, Jakarta Pusat, 28 November 2017. TEMPO Yohanes Paskalis Pae Dale

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Central Asial Tbk. atau BCA Jahja Setiaatmadja mengaku optimistis perekonomian akan terus menggeliat seiring pergerakan bisnis yang memasuki new normal. "Hambatan-hambatan akan tetap ada, tapi bisnis bisa menggeliat," ujarnya dalam BCA Virtual Editor Meeting, Senin, 13 Juli 2020.

Jahja menjelaskan, dengan kondisi pembatasan sosial berskala besar atau PSBB transisi, berarti ada masa memasuki transisi ke normal baru. Misalnya, restoran dibuka 50 persen ataupun toko buka tutup bergantian. "Kita harapkan tidak terjadi negative growth di kuartal ketiga. Jangan cepat-cepat pesimistis. Harus lihat masa depan masih bagus."

Kinerja perekonomian di Tanah Air, menurut Jahja, sudah sangat bagus saat ini karena baru sekali ini mengalami pertumbuhan negatif yakni di kuartal satu. "Di kuartal satu Cina sudah negatif, kita bersyukur masih positif. Kalau di kuartal kedua ini negatif, wajar karena ada PSBB dan segala macam. Sedangkan kalau bisa positif, wah super banget," ucapnya.

Oleh karena itu yang menjadi perhatian bersama adalah bagaimana kondisinya di kuartal ketiga tahun ini. Jahja pun mengaku optimistis karena ada pergerakan di sektor riil yang menggembirakan dan terlihat dari investor asing yang masih percaya dengan iklim investasi di Indonesia.

Jahja menyebutkan pernah mendengar pengarahan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan. Pengarahan Menteri Luhut kepada sejumlah bank swasta beberapa waktu lalu, kata Jahja, mencontohkan sejumlah investor yang merealisasikan penanaman modalnya di sejumlah daerah.

Advertising
Advertising

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

5 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

11 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

12 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

15 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

16 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

18 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya