Pemerintah Dinilai Sudah Terlalu Lama Anak Tirikan UMKM

Sabtu, 11 Juli 2020 14:08 WIB

Warga Suku Baduy Luar menenun kain khas Baduy di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Senin, 29 Juni 2020. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, menilai pemerintah sudah terlalu lama menganaktirikan sektor UMKM. Porsi anggaran untuk pembiayaan dan permodalan sektor usaha menengah bawah ini, menurut dia, jauh di bawah industri besar.

“Permodalan untuk UMKM ini hanya 20 persen. Dan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional, tools pemerintah untuk UMKM pun baru ditunjukkan dari sisi pembiayaan, belum pada apa yang punya dampak untuk menyelesaikan masalah,” katanya dalam diskusi bersama Smart FM, Sabtu, 11 Juli 2020.

Enny mengatakan di masa pandemi, semestinya pemerintah benar-benar berfokus menelaah bantuan-bantuan yang dibutuhkan untuk UMKM. Misalnya membuka akses pasar dan memberi pendampingan penuh untuk menciptakan produk-produk yang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga kinerjanya produktif.

Apalagi, sebagian UMKM saat ini tak mampu berkembang sama sekali setelah adanya goncangan wabah corona. Ada pula pengusaha kecil yang masih mampu menghasilkan barang-barang produksi, tapi tidak dapat menyalurkannya ke market.

Momentum pandemi, tutur Enny, harus benar-benar dimanfaatkan pemerintah untuk memperkuat UMKM lantaran selama ini, sektor tersebut telah berkali-kali menyelamatkan perekonomian negara saat masa krisis. Lebih-lebih, UMKM berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) hingga 80 persen. “Jadi anak kandung perekonomian kita itu memang UMKM. Kalau diambil dari yang lain ya tidak akan cocok,” ucapnya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Di sisi lain, Enny mengkritik langkah pemerintah yang selalu mencurahkan perhatian kepada sektor jumbo. Sedangkan dalam keadaan pandemi, pengusaha dari sektor ini terkesan malah semakin merongrong dengan meminta terus-terusan bantuan permodalan hingga stimulus lainnya.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna, Kamis, 18 Juni 2020, sempat menyentil Kementerian Koperasi dan usaha Kecil Menengah. Jokowi meminta Kementerian UKM segera merealisasikan stimulus di bidang ekonomi agar dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh UMKM.

"Mereka (usaha kecil, usaha mikro) semuanya menunggu. Jangan biarkan mereka mati dulu baru kita bantu, enggak ada artinya. Berbahaya sekali kalau perasaan kita enggak ada apa-apa, berbahaya sekali," kata Jokowi. Video rapat internal berisi arahan Presiden Jokowi itu baru diunggah kanal resmi Sekretariat Presiden di Youtube, Ahad, 28 Juni 2020.

Pemerintah sebetulnya telah menyiapkan sejumlah bantuan kepada UMKM di masa pandemi, salah satunya relaksasi kredit. Namun Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengakui restrukturisasi kredit untuk dunia usaha belum dinikmati semua pelaku usaha.

Menurut dia, pada akhir Juni lalu, masih ada 4 juta pelaku UMKM yang menjadi nasabah di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum menerima subsidi bunga untuk restrukturisasi non-KUR (Kredit Usaha Rakyat). "Masih terkendala regulasi di tingkat pelaksana teknis," kata Teten.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

11 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

17 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

19 jam lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

21 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya