Hutama Karya Perbanyak Skema Pembiayaan Alternatif Tol Sumatera

Jumat, 10 Juli 2020 10:21 WIB

Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol trans-Sumatera ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung di gerbang tol KM 240, Kabupaten Mesuji, Jumat, 15 November 2019. Pembangunan Tol Terpeka yang memakan waktu kurang dari 2,5 tahun ini juga menjadi tol terpanjang dengan durasi pembangunan tercepat di Indonesia. Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta – PT Hutama Karya (persero) Tbk tengah berupaya memperbanyak skema pembiayaan alternatif pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera untuk mengurangi ketergantungan terhadap kas pemerintah.

Senior Executive Vice President Corporate Secretary PT Hutama Karya, Muhammad Fauzan, mengatakan porsi besar proyek sepanjang total 2.878 kilometer, bila termasuk ruas sirip atau jalur penghubung, tersebut memang merupakan penugasan yang membutuhkan sokongan penyertaan modal negara (PMN).

“Tapi, sejauh ini pendanaannya juga berasal dari sumber non-PMN tunai, seperti sindikasi perbankan, monetisasi aset jalan tol, hingga surat utang jangka menengah (global medium term notes/GMTN)” ucapnya kepada Tempo, Kamis 9 Juli 2020.

Menurut Fauzan, bentuk permodalan yang tak membebani keuangan negara itu sudah mencapai Rp 56,51 triliun, sejak masa pembangunan 2015 hingga saat ini. Tanpa merincikan lebih jauh, dia menyebut jumlah itu sudah mencakup pendanaan dari partner ekuitas dan dukungan dana tunai (viability gap fund /VGF) konstruksi untuk beberapa bagian Trans Sumatera, sepanjang 80 kilometer

Pada 2015, 2016, serta 2019, perseroan sudah menerima kucuran PMN hingga Rp 16,1 triliun untuk pengerjaan salah satu proyek strategis nasional tersebut. Setidaknya ada Rp 11,5 triliun dari jumlah tersebut yang dipakai untuk pengerjaan delapan ruas, yang terbesar untuk Tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 kilometer yang membutuhkan lebih dari Rp 3 triliun. Tahun ini pun Hutama dua kali menerima PMN sebesar total Rp 11 triliun.

Advertising
Advertising

Jumlah Rp 3,5 triliun pada tahap pertama dialokasikan untuk penyelesaian sisa ruas jalan tol Pekanbaru – Dumai, dan pengembangan ruas Terbanggi Besar - Kayu Agung. Adapun PMN sebesar Rp 7,5 triliun di tahap berikutnya untuk pengerjaan Tol Simpang Indralaya-Muara Enim, serta untuk Tol Pekanbaru-Pangkalan.

“Kami sedang mencari pendanaan lainnya,” tutur Fauzan. “Strategi creative financing masih terus dibahas dengan regulator.”

<!--more-->

Dalam rapat terbatas percepatan proyek strategis, Selasa lalu, Presiden Joko Widodo meminta pengeluaran negara untuk Trans Sumatera dihitung lebih cermat. Dia meminta proyek tak melulu disokong melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, karena pengeluaran pemerintah masih diprioritaskan untuk kebutuhan penanganan pandemi Covid-19.

Adapun Kebutuhan investasi untuk penyelesaian 24 ruas proyek tersebut diperkirakan menyundul Rp 500 triliun. “Saya minta ada terobosan sumber pembiayaan alternatif untuk mengurangi ekuitas dari PMN,” ucapnya.

Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, mengatakan entitasnya sedang menggenjot konstruksi ruas Trans Sumatera sepanjang hampir 780 kilometer hingga 2022. Panjang itu di luar 336 kilometer yang sudah beroperasi saat ini, dan tidak termasuk ruas yang kontraknya masih dipersiapkan.

“Kami masih butuh equity Rp 51 triliun untuk menyelesaikan yang sedang dibangun ini,” ucapnya kepada Tempo. “Soal sumber dana non PMN masih terus kami diskusikan.”

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Endra Saleh Atmawidjaja, mengatakan lembaganya juga sedang menghitung proyeksi panjang yang bisa dicapai dengan kemampuan kas pemerintah di masa pandemi ini. “Setidaknya kita siapkan finansial untuk kejar koridor backbone Trans Sumatera, yaitu sekitar 1.974 Km dari total 2.800 Km itu,” ucapnya.

Menurut Endra, pengerjaan sejumlah ruas pun bisa tertolong dengan kontribusi VGF dari perusahaan pelat merah lain, seperti PT Jasa Marga (persero) Tbk. “Saat mereka dapat izin bangun beberapa ruas, seperti Semarang-Batang atau tol layang Cikampek, ada perjanjian kontribusi juga untuk beberapa ruas Trans Sumatera.”

Adapun Kepala Riset Praus Capital, Alfred Nainggolan, mengatakan Hutama akan mulai terbebani ketergantungan pada pemerintah. “Karena besarnya risiko penugasan, proyek mereka sulit mendapat pendanaan dengan mekanisme pasar, seperti pinjaman dari asing atau swasta lain.”

EGI ADYATAMA | YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

2 hari lalu

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC) mengklaim Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) penuhi syarat laik fungsi.

Baca Selengkapnya

Akhir 2024, PT Hutama Karya Optimistis Selesaikan Tol Sumut dan Aceh

3 hari lalu

Akhir 2024, PT Hutama Karya Optimistis Selesaikan Tol Sumut dan Aceh

PT Hutama Karya (Persero) optimistis dapat menyelesaikan proyek Jalan Tol Trans Sumatera atau JTTS tahap 1.

Baca Selengkapnya

Ditargetkan Rampung November 2024, Begini Perkembangan Konstruksi Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1

3 hari lalu

Ditargetkan Rampung November 2024, Begini Perkembangan Konstruksi Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1

Pembangunan jalur Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1 mencapai 35,84 persen hingga April 2024. Kejar tayang agar rampung sebelum ujung tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

5 hari lalu

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

PLN menambah unit SKPLU untuk mendukung kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Akhir Pekan, Sebanyak 414.538 Kendaraan Lintasi Jalan Tol Trans Sumatera

6 hari lalu

Libur Panjang Akhir Pekan, Sebanyak 414.538 Kendaraan Lintasi Jalan Tol Trans Sumatera

Libur panjang akhir pekan baru saja berlalu. Selama periode tersebut terjadi peningkatan signifikan penggunaan Jalan Tol Trans Sumatera atau JTTS.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

7 hari lalu

Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan listrik 24 jam untuk Kampung Banda, Kampung Pund, Kampung Ampas, Distrik Waris, Kampung Skofro dan Kampung Uskuwar, di Kabupaten Keerom, Papua.

Baca Selengkapnya

Jalan Tol Indrapura-Kisaran Seksi II Segera Beroperasi

10 hari lalu

Jalan Tol Indrapura-Kisaran Seksi II Segera Beroperasi

PT Hutama Karya (Persero) mengumumkan operasional Jalan Tol Indrapura-Kisaran Seksi II segera dibuka.

Baca Selengkapnya

Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Sebagian Lajur Ditutup Sementara

10 hari lalu

Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Sebagian Lajur Ditutup Sementara

Jasa Marga melakukan pemeliharaan Jalan Tol Jakarta-Tangerang hari ini. Sebagian lajur ditutup sementara.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

11 hari lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

12 hari lalu

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga berharap konsolidasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan PT Hutama Karya (HK) akan rampung per September 2024.

Baca Selengkapnya