Tak Cukup Tapera, Pengembang Minta Pemerintah Rem Harga Tanah

Kamis, 9 Juli 2020 05:25 WIB

Foto aerial kompleks perumahan bersubsidi di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, 31 Januari 2020. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran perumahan bersubsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp11 triliun untuk 102.500 unit rumah pada 2020. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengembang perumahan meminta pemerintah tidak sekedar mengandalkan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dalam memenuhi kebutuhan hunian masyarakat. Lebih dari itu, mereka meminta agar ada intervensi pada harga tanah yang terus meningkat.

"Subsidi uang muka sudah, tapi kalau harga tanah tidak direm, sulit juga," kata Wakil Ketua Umum Aliansi Pengembang Perumahan Nasional (Appernas) Jaya, Indra Utama dalam rapat bersama Komisi Perumahan DPR di Jakarta, Rabu, 8 Juli 2020.

Sehingga konsekuensinya, produk rumah yang dihasilkan oleh pengembang akan semakin mahal, menyesuaikan dengan harga tanah. Sehingga, sebagian masyarakat kian terancam tidak memiliki hunian.

Saat ini saja, kata Indra, rata-rata harga apartemen sudah mencapai Rp 26 juta per meter. Angka ini, kata dia, sangat menyulitkan Masyarakat Berpenghasilan Menengah (MBM) dan milenial, apalagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Di saat yang bersamaan, para pengembang juga sudah meminta kepastian pemerintah soal mekanisme penyediaan rumah. Sebab, setelah mereka beradaptasi dengan FLPP, kini muncul lagi program baru yaitu Tapera.

Advertising
Advertising

Sehingga, pengembang ini pun langsung melakukan pertemuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, minggu lalu. Hasilnya, Kementerian mengumumkan bahwa FLPP tetap akan berjalan hingga tujuh tahun ke depan.

Ini bertepatan dengan pelaksanaan Tapera secara penuh. Nanti di 2027, semua pekerja, entah PNS atau karyawan swasta, akan diwajibkan untuk membayar iuran perumahan ke Tapera.

Namun persoalan harga tanah ini bukan cerita baru. Sebelumnya, perusahaan pelat merah Perum Perumnas juga mengeluhkan soal keterbatasan dan tingginya harga lahan, khususnya di Jabodetabek.

"Tanah di sana (sekarang) sudah mahal sekali. Sehingga kalau kami harus bersaing membeli tanah dengan swasta, maka kami pasti akan kalah, terlebih jika harus menjual untuk rakyat kecil," kata Direktur Utama Perumnas Bambang Triwibowo saat rapat dengan Komisi BUMN DPR, Senin, 17 Februari 2020.

Berita terkait

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Lantik Komisioner dan Deputi Komisioner BP Tapera Periode 2024-2029

46 hari lalu

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Lantik Komisioner dan Deputi Komisioner BP Tapera Periode 2024-2029

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melantik Komisioner dan Deputi Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) periode 2024-2029, Rabu, 13 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Lowongan Kerja di BUMN pada Maret 2024, dari Perumnas, KAI Services hingga Surveyor Indonesia

54 hari lalu

Deretan Lowongan Kerja di BUMN pada Maret 2024, dari Perumnas, KAI Services hingga Surveyor Indonesia

Sejumlah BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Maret 2024 ini. Posisi apa saja yang dibuka dan apa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Dirut Baru Waskita Karya Muhammad Hanugroho

10 Desember 2023

Rekam Jejak Dirut Baru Waskita Karya Muhammad Hanugroho

Muhammad Hanugroho telah ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Bagaimana profilnya?

Baca Selengkapnya

Revitalisasi FLPP Menuju Akses Hunian Layak di Tahun 2024

27 November 2023

Revitalisasi FLPP Menuju Akses Hunian Layak di Tahun 2024

Ketersediaan akses perumahan layak dan terjangkau bagi seluruh masyarkat Indonesia terus didorong oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

5 Poin Jokowi Yakinkan 100 CEO untuk Berkontribusi di IKN

3 November 2023

5 Poin Jokowi Yakinkan 100 CEO untuk Berkontribusi di IKN

Jokowi meyakinkan sejumlah pengusaha dan investor yang tergabung dalam 100 Kompas CEO untuk berkontribusi di IKN.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Situs Web Kemenhan Dibobol Ini Kata Pakar Siber, OJK Sebut Kredit Macet 20 Pinjol di Atas 5 Persen

3 November 2023

Terpopuler: Situs Web Kemenhan Dibobol Ini Kata Pakar Siber, OJK Sebut Kredit Macet 20 Pinjol di Atas 5 Persen

Pakar keamanan siber dari CISSReC merespons adanya serangan siber yang menargetkan situs web Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Promosikan IKN ke Investor dan CEO, Menkominfo Budi Arie Pastikan Tak Ada Uang Judi Online ke Parpol

2 November 2023

Terkini: Jokowi Promosikan IKN ke Investor dan CEO, Menkominfo Budi Arie Pastikan Tak Ada Uang Judi Online ke Parpol

Jokowi mengundang para pengusaha, investor, dan CEO (chief executive officer) untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Direktur BP Tapera Beberkan Big Data untuk Lembaga Nirlaba ke Mahasiswa Politeknik Tempo

27 Oktober 2023

Direktur BP Tapera Beberkan Big Data untuk Lembaga Nirlaba ke Mahasiswa Politeknik Tempo

Direktur BP Tapera, Terzia Ananta memberikan materi perkuliahan tentang peran big data untuk lembaga nirlaba ke mahasiswa Politeknik Tempo.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Bakal Rumah Jokowi Selepas Tak Jadi Presiden pada 2024 di Colomadu Karanganyar

12 Oktober 2023

Fakta-Fakta Bakal Rumah Jokowi Selepas Tak Jadi Presiden pada 2024 di Colomadu Karanganyar

Presiden Jokowi akan mendapatkan rumah pensiun di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Berikut fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: 81 Juta Milenial Tidak Punya Rumah

8 Agustus 2023

Erick Thohir: 81 Juta Milenial Tidak Punya Rumah

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan banyak warga Indonesia yang belum memiliki rumah.

Baca Selengkapnya